Didakwa Korupsi, PM Israel Netanyahu Minta Kekebalan dari Parlemen
"Dalam sebuah demokrasi, hanya orang-orang yang memutuskan siapa yang akan memimpin mereka," kata Netanyahu, seraya menyebut dakwaan terhadapnya bisa disamakan dengan upaya kudeta, seperti dikutip dari Reuters.
Di bawah hukum Israel, Netanyahu, yang juga anggota parlemen, bisa meminta kekebalan jika argumennya dapat diterima, seperti dakwaan terhadapnya dikenakan atas iktikad yang tidak baik.
Jika Netanyahu tidak mengajukan kekebalan sampai batas akhir, dakwaan terhadapnya bisa berlanjut ke pengadilan, paling cepat pada Minggu (5/1/2020).
Namun di tengah karut marutnya perpolitikan Israel, tampaknya parlemen tidak akan memberi keputusan soal nasib Netanyahu setidaknya sampai Maret 2020.
Dia membutuhkan dukungan 61 dari 120 anggota parlemen untuk mendapatkan kekebalan, jumlah suara yang sama bagi dia untuk membentuk pemerintahan setelah pemilu pada April dan September 2019. Seperti diketahui, dia gagal mendapat jumlah suara tersebut.