Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?
Advertisement . Scroll to see content

Diduga Kena Racun, Pemimpin Oposisi Rusia Koma di Ruangan ICU

Kamis, 20 Agustus 2020 - 16:32:00 WIB
Diduga Kena Racun, Pemimpin Oposisi Rusia Koma di Ruangan ICU
Alexei Navalny. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny hari ini dirawat di ruangan perawatan intensif (ICU) sebuah rumah sakit di Siberia. Pria itu dirawat di sana setelah dia jatuh sakit—yang menurut juru bicaranya disebabkan oleh keracunan.

Navalny adalah pengacara berusia 44 tahun dan juga aktivis yang gencar melakukan kampanye antikorupsi di Rusia. Dia termasuk di antara pengkritik paling keras terhadap Presiden Vladimir Putin. Kini, lelaki itu harus dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Omsk, Siberia, setelah pingsan dalam penerbangan ke Moskow dan pesawatnya melakukan pendaratan darurat.

Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menulis di Twitter bahwa bosnya tersebut saat ini dalam keadaan koma dan dipasangi ventilator. “Alexei mengalami keracunan. Alexei sekarang dalam perawatan intensif,” cuitnya, seperti dikutip AFP, Kamis (20/8/2020).

“Saya yakin itu keracunan yang disengaja,” kata perempuan itu kepada stasiun radio Echo of Moscow.

Sementara kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa Navalny berada di ruangan ICU untuk pasien toksikologi di Rumah Sakit Darurat No 1 Omsk. “Dia dalam kondisi serius,” kata kepala dokter rumah sakit setempat, Alexander Murakhovsky.

Yarmysh mengatakan, pihaknya telah memanggil polisi ke rumah sakit. Menurut dia, Navalny diracuni dengan sesuatu yang dicampur dalam tehnya. “Itu satu-satunya yang dia minum di pagi hari (tadi),” tulisnya di Twitter.

Kepala divisi hukum Yayasan Antikorupsi yang dikepalai Navalny, Vyacheslav Gimadi, juga menulis di Twitter. Menurut dia, tidak ada keraguan bahwa Navalny diracuni lantaran posisi dan aktivitas politiknya.

Dia mengatakan, pengacara Navalny meminta penyelidikan atas percobaan pembunuhan tokoh masyarakat itu. Apalagi, berdasarkan rekam jejaknya, Navalny juga pernah mengalami serangan fisik di masa lalu.

Navalny mengalami luka bakar kimiawi di matanya pada 2017, ketika si penyerang melemparkan zat pewarna hijau—yang digunakan sebagai disinfektan—ke wajahnya di luar kantor Yayasan Antikorupsi.

Pada Agustus tahun lalu, Navalny mengalami ruam dan wajahnya menjadi bengkak saat berada di pusat penahanan polisi karena menyerukan unjuk rasa ilegal.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut