Dikritik gegara Rapat Jam 3 Pagi, PM Jepang Takaishi Ngaku Hanya Tidur 2 Jam Semalam
TOKYO, iNews.id - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengaku tidur hanya 2 sampai 4 jam setiap malam. Komentarnya itu disampaikan di tengah kecaman terhadapnya karena memaksa para staf kantor perdana menteri rapat pukul 03.00 pada 7 November lalu.
“Saya tidur sekitar 2 jam sekarang, paling lama 4 jam. Saya merasa itu buruk untuk kulit saya,” ujar sosok yang mencatat sejarah sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang itu, kepada komite legislatif parlemen, menjawab pertanyaan mengenai pentingnya mengurangi jam kerja panjang di Jepang.
Jepang telah lama berjuang untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang sehat, karena banyak pegawai menghadapi tekanan berat di kantor.
Takaichi juga diminta menjelaskan rencana pemerintahnya untuk menghapus batas kerja lembur 45 jam sebulan demi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dia mengatakan pekerja dan pemberi kerja memiliki kebutuhan berbeda. Beberapa warwga Jepang bahkan melakoni dua pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup. Ini bisa terjadi karena perusahaan memberlakukan batasan ketat pada jam lembur.