Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Dikuasai Taliban, Afghanistan Kini Ingin Jalin Hubungan dengan Amerika Serikat

Jumat, 19 Agustus 2022 - 19:20:00 WIB
Dikuasai Taliban, Afghanistan Kini Ingin Jalin Hubungan dengan Amerika Serikat
Bendera Emirat Afghanistan yang dideklarasikan Taliban (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.idAfghanistan di bawah pemerintahan Taliban ingin menjalin hubungan ekonomi dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat. Kabul pun berharap Washington DC akan mencairkan aset milik rakyat negeri Asia Tengah itu. 

“Mengenai prospek hubungan dengan Amerika Serikat, kami ingin menjalin hubungan dengan semua negara, terutama di bidang ekonomi, ini bisa dikatakan juga tentang Amerika Serikat,” kata Penjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan, Nooruddin Azizi, kepada kantor berita Sputnik, Jumat (19/8/2022).

Dia menuturkan, aset Afghanistan yang diblokir AS adalah milik sektor privat, milik rakyat jelata yang menyimpan uang mereka di bank. “Jika AS menutup mata terhadap ini, ia akan menjadi bencana besar bagi sektor swasta dan ekonomi Afghanistan,” tuturnya.

“Kami berharap Amerika Serikat tidak akan membuat kesalahan sejarah seperti itu dan akan mencairkan cadangan nasional Afghanistan,” ujarnya.

Pemerintah sementara Afghanistan yang dipimpin Taliban mulai berkuasa sejak setahun lalu, setelah Amerika menarik pasukannya dari negara itu disusul runtuhnya pemerintah yang didukung Washington. 

Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban memicu kekacauan ekonomi dan kekurangan pangan, hingga mendorong negara itu ke jurang krisis kemanusiaan. Ribuan warga Afghanistan telah meninggalkan negara itu karena takut akan Taliban.

Pada Februari 2022, Presiden AS Joe Biden menandatangani inpres (instruksi presiden) untuk membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai 7 miliar dolar AS yang disimpan di bank-bank Amerika. 

Berdasarkan inpres itu, AS ingin merampok sebanyak 3,5 miliar dolar dari dana Afghanistan itu dengan dalih akan digunakan untuk kompensasi bagi keluarga korban serangan teroris, termasuk peristiwa 911. Sementara sisanya yang setengah lagi diasumsikan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Afghanistan, itu pun harus lewat keputusan pengadilan Amerika.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut