Dilaporkan Tewas Ditembak, Wartawan Rusia di Ukraina Tiba-tiba Muncul
KIEV, iNews.id - Wartawan asal Rusia, Arkady Babchenko, yang dilaporkan dibunuh di sebuah apartemen di Kiev, Ukraina, Selasa (29/5/2018), ternyata masih hidup. Fakta itu terkonfirmasi dengan kemunculannya dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (30/5/2018).
Sebelumnya, Babchenko dilaporkan tewas dibunuh dengan beberapa tembakan di apartemen tempat tinggalnya di Kiev. Lelaki yang pernah menjadi tentara Rusia dalam Perang Chechnya itu diduga dibunuh lantaran sikap kritisnya terhadap Moskow.
Juru bicara polisi Ukraina, Yaroslav Trakalo, bahkan sempat mengonfirmasi kematian Babchenko. Trakalo melaporkan Babchenko ditembak beberapa kali dari belakang. Kepala Kepolisian Kiev, Andriy Kryshchenko, mengatakan kepada media setempat, mereka mencurigai Babchenko tewas karena aktivitas profesinya.
Namun, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi Ukraina, kemarin, kabar kematian sang wartawan ternyata hoaks. Babchenko mengaku telah diberitahu Dinas Keamanan Ukraina sejak sebulan lalu bahwa dia menjadi target plot.
Dalam keterangan persnya, Babchenko mengucapkan terima kasih kepada Dinas Keamanan Ukraina karena telah menyelamatkan hidupnya. "Saya telah mengubur banyak teman dan kolega berkali-kali dan saya tahu perasaan yang memuakkan itu," katanya, seperti dikutip BBC. "Saya menyesal kalian harus mengalaminya. Tapi tidak ada jalan lain."

Wartawan itu sebelumnya dilaporkan ditemukan oleh istrinya di pintu masuk ke blok apartemennya dalam kondisi berlumuran darah. Menurut laporan media lokal, dia ditembak beberapa kali di bagian belakang, dan telah meninggal di ambulans.
Tidak jelas apakah istrinya, Olechka, sadar bahwa kematiannya telah dipalsukan. Babchenko meminta maaf kepada sang istri dalam konferensi pers tersebut. "Olechka, saya benar-benar minta maaf," katanya. "Tetapi tidak ada pilihan lain."
Hrytsak menuduh bahwa Dinas Keamanan Rusia telah merekrut seorang warga negara Ukraina untuk menemukan pembunuh bayaran di negara itu. Dia mengatakan, warga Ukraina tersebut telah mendekati beberapa kenalan, termasuk seorang veteran perang yang ditawari 30.000 dolar AS untuk membunuh Babchencko.
Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembunuhan yang "dipentaskan" itu dilakukan untuk "efek propaganda". Kementerian itu, seperti dikutip Interfax, mengaku senang mendengar Babchenko masih hidup.
Editor: Zen Teguh