Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim
Advertisement . Scroll to see content

Direbut Taliban, Nilai Peralatan Militer Peninggalan AS Tembus Rp1.200 Triliun

Kamis, 09 September 2021 - 14:49:00 WIB
Direbut Taliban, Nilai Peralatan Militer Peninggalan AS Tembus Rp1.200 Triliun
Para pejuang Taliban dengan kendaraan lapis baja berkumpul untuk merayakan penarikan AS dari Afghanistan, di Kandahar pada 1 September 2021. (Foto: EPA-EFE)
Advertisement . Scroll to see content

Dalam paradenya di Kandahar beberapa waktu lalu, Taliban memang dapat mengoperasikan Humvee lapis baja. Namun, kendaraan itu boleh dibilang sudah jarang dipakai Angkatan Darat AS lantaran kurangnya perlindungannya dari bom pinggir jalan. 

Taliban juga sah-sah saja memamerkan beberapa peralatan militer baru yang mereka rebut selama berkuasa, termasuk kendaraan perlindungan penyergapan tahan ranjau, helikopter Black Hawk, dan drone pengumpul intelijen. 

“Tapi harus diperjelas bahwa Amerika Serikat tidak memberikan peralatan paling mutakhir di dunia kepada Tentara Nasional Afghanistan. Kendaraan ini semuanya telah dilucuti dari elektronik sensitif sebelum diberikan kepada Angkatan Darat Afghanistan atau ditinggalkan oleh pasukan NATO,” ujar Mittal.

Selain itu, kata dia, ada ketidakselarasan antara kemampuan kendaraan tempur tersebut dan jenis operasi yang akan dilakukan Taliban. Sebagai contoh, Taliban telah menghabiskan minggu lalu bertempur di Lembah Panjshir. Meskipun mereka mengklaim telah merebut provinsi itu dari kelompok oposisi, pertempuran kemungkinan akan berlanjut. 

“Lereng curam di lembah dan kurangnya jalan membuat penggunaan kendaraan militer berat dan helikopter menjadi beban. Selain itu, para pejuang (oposisi) di Panjshir sudah mengetahui kelemahan kendaraan dan cara memanfaatkannya dengan bom pinggir jalan dan drone,” ucap Mittal.

Persoalan tak cukup sampai di itu. Semua kendaraan militer peninggalan AS itu juga membutuhkan sejumlah besar perawatan—yang kemungkinan besar tidak akan dapat diberikan oleh Taliban bahkan dengan bantuan asing. Pemeliharaannya membutuhkan keahlian teknis dan akses ke alat dan suku cadang khusus. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut