Dituduh Pro-Rusia, Tokoh Agama Kristen Ortodoks Ukraina Jalani Tahanan Rumah di Desa Terpencil
Sementara itu, Pavlo mengatakan rumah itu juga tidak layak huni. Tidak ada fasilitas apa pun di rumah itu.
"Tidak ada apa-apa untuk tidur, tidak ada pemanas dan tidak ada lampu. Tidak ada dapur, tidak ada sendok. Tapi tidak apa-apa, saya akan menanggung semuanya," katanya.
Selama ini, Pavlo telah tinggal di akomodasi di Kiev-Pechersk Lavra, sebuah kompleks biara berusia 980 tahun yang menurut pemerintah harus ditinggalkan oleh gereja. Namun sampai saat ini, gereja menolak untuk pergi.
Kiev menindak UOC dengan alasan pro-Rusia dan bekerja sama dengan Moskow. Namun tuduhan itu dibantah gereja.
Sebanyak 61 pendeta UOC telah dituduh terlibat kasus pidana sejak awal tahun 2022. Tujuh di antaranya dinyatakan bersalah.
UOC telah dituduh mempertahankan hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia yang pro-invasi. Gereja Ortodoks Rusia dulunya merupakan gereja induk Gereja Ortodoks Rusia. Tetapi UOC mengaku telah memutuskan hubungan pada Mei 2022.
Bulan lalu, Moskow mengatakan Ukraina menyerang UOC secara ilegal. Hal itu menegaskan perlunya operasi militernya di Ukraina.
Editor: Umaya Khusniah