Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Diveto China dan Rusia, Dewan Keamanan PBB Gagal Jatuhkan Sanksi Baru untuk Korut

Jumat, 27 Mei 2022 - 05:32:00 WIB
Diveto China dan Rusia, Dewan Keamanan PBB Gagal Jatuhkan Sanksi Baru untuk Korut
China dan Rusia menggagalkan memveto resolusi yang menjatuhkan sanksi terbaru untuk Korut (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Dewan Keamanan PBB gagal menjatuhkan sanksi terbaru untuk Korea Utara (Korut) setelah resolusinya digagalkan China dan Rusia melalui veto. Draf resolusi untuk menjatuhkan sanksi baru yang lebih kuat diusulkan Amerika Serikat (AS) setelah Korut menguji coba tiga rudal pada Rabu lalu, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang bisa menjangkau Negeri Paman Sam.

Ini merupakan pertama kalinya Dewan Keamanan PBB terpecah dalam menjatuhkan sanksi terhadap Korut sejak 2006. Voting serupa yang digelar sebelumnya, China dan Rusia selalu mendukung sanksi untuk Korut.

Dalam sidang yang digelar Kamis waktu New York atau Jumat (27/5/2022) WIB, 13 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung draf resolusi yang diusulkan AS. Namun draf itu menjadi mentah kembali karena diveto China dan Rusia sebagai anggota tetap. 

Isi resolusi itu di antaranya menjatuhkan sanksi tambahan bagi Korut, termasuk larangan ekspor tembakau dan pembatasan ekspor minyak bagi negara-negara. Di samping itu sanksi juga memasukkan kelompok peretas siber Lazarus dalam daftar hitam.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas Greenfield mengungkapkan kekecewaannya dengan hasil voting.

"Dunia menghadapi bahaya yang nyata dan sekarang dari DPRK (Korea Utara). Pengekangan dan pembungkaman dewan belum menghilangkan atau bahkan mengurangi ancaman," katanya, seperti dikutip dari Reuters. 

Dia menambahkan, Korut telah meluncurkan enam ICBM sepanjang tahun ini dan diyakini segera menguji coba senjata nuklir.

Selama 16 tahun terakhir, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat sepakat meningkatkan sanksi kepada Korut yang bertujuan untuk memotong aliran dana bagi upaya pengembangan program senjata nuklir dan rudal balistik. Dewan Keamanan terakhir menjatuhkan baru untuk Korut Pyongyang 2017.

Sejak itu China dan Rusia mendorong agar sanksi dilonggarkan dengan alasan kemanusiaan. Sebelum voting terbaru ini digelar, China sudah mengulangi sikapnya dan siap memveto resolusi usulan AS itu.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan usulan sanksi terbaru ini merupakan jalan buntu.

"Pemberlakuan sanksi baru terhadap DPRK (Korut) merupakan arah menuju jalan buntu. sudah menegaskan, memperkuat tekanan sanksi terhadap Pyongyang tidak efektif dan tidak manusiasi," kata Nebenzia. 

Dubes China untuk PBB Zhang Jun juga mengatakan sanksi tambahan terhadap Korut tidak akan membantu dan hanya akan memivu lebih banyak efek negatif serta konfrontasi.

"Situasi di Semenanjung (Korea) telah berkembang menjadi seperti saat ini, terutama akibat kebijakan AS yang gagal serta kegagalan dalam mengimplementasikan hasil dialog sebelumnya," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut