Dua Tentara Korut Membelot ke China karena Kelaparan, Menolak Dipulangkan
BEIJING, iNews.id - Dua tentara dari patroli perbatasan Korea Utara (Korut) membelot ke China karena mengaku kelaparan. Keduanya berhasil lolos dari pengawasan pasukan perbatasan pada Januari lalu dan kini menolak untuk dipulangkan ke negara asalnya.
“Tentara Korea Utara yang kabur ke China berusia 18 dan 19 tahun. Kelaparan menjadi alasan utama mereka meninggalkan pos perbatasan,” kata salah satu sumber di China, dikutip Daily NK pada Senin (22/3/2021).
Dua tentara itu kabur ke Cina dengan menyeberangi Sungai Yalu yang membatasi wilayah kedua negara. Mereka menyeberangi sungai yang tertutup es itu sembari membawa senjata, lalu menyelinap ke sebuah desa dan menjarah rumah-rumah warga untuk mendapat makanan.
Lebar sungai di Daerah Wiwon itu sangat pendek, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka melarikan diri. Selain itu, mereka tampaknya sudah menguasai sistem pengawasan sehingga bisa membelot tanpa terdeteksi.
"Penduduk setempat yang melihat awalnya mengira mereka tentara China, namun perilaku mereka mencurigakan. Mereka ditangkap dua hari setelah tiba di China,” ujar sumber tersebut.
Kendati demikian, mereka dilaporkan tidak membuat kegaduhan selain hanya mencari makanan selama di China. Biro keamanan publik China mencoba menyerahkan dua prajurit muda berpangkat rendah itu ke negaranya setelah penyelidikan, namun mereka memohon agar tidak dikirim kembali.
Mereka mengaku takut meninggal dunia karena kelaparan. Masalah ini diduga disebabkan oleh kegagalan otoritas Korut dalam mengatasi kekurangan pangan militer. Korut juga menolak menerima ekstradisi mereka karena khawatir keduanya membawa virus corona dari China.
Pemerintah Korut sejauh ini belum mengizinkan orang lain, maupun warga negaranya, masuk ke negara itu karena aturan pencegahan Covid-19. Seperti baru-baru ini, pemerintahan di bawah komando Kim Jong Un menunda pemulangan pekerja dan para pembelot lain yang saat ini juga berada di China.
Editor: Zen Teguh