Dubes Saudi untuk AS Tepis Minta Jamal Khashoggi ke Turki
JEDDAH, iNews.id - Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat Pangeran Khalid bin Salman menepis pemberitaan yang menyebut dirinya meminta Jamal Khashoggi ke Turki sebelum pembunuhan.
Khashoggi meninggalkan Saudi dan menetap di AS sejak September 2017 lantaran sikap kritisnya terhadap kebijakan Putra Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman.
Khalid juga meminta Pemerintah AS untuk mengungkap siapa pejabat yang menyatakan hal itu melalui surat kabar The Washington Post. Pernyataan yang menurutnya salah kaprah.
“Saya tak pernah berbicara dengannya melalui telepon dan tentu saja tak pernah memintanya pergi ke Turki untuk alasan apa pun,” kata Khalid, dalam cuitannya, Sabtu (17/11/2018).
Khalid menjelaskan, kontak terakhir dirinya dengan Khashoggi terjadi setahun lalu yakni pada 26 Oktober 2017. Itu pun bukan melalui telepon, melainkan pesan tertulis. Dia mengakui pernah bertemu Khashoggi pada September 2017 untuk berdiskusi. Setelah itu tak ada lagi pertemuan, melainkan komunikasi melalui pesan singkat.
“Sebagaimana kami katakan kepada Washington Post, hubungan saya terakhir dengan Khashoggi melalui pesan singkat pada 26 Oktober 2017,” katanya.
Dia pun menyayangkan The Washington Post yang tak memberitakan bagaimana Saudi merespons kasus pembunuhan Khashoggi secara penuh.
“Ini tuduhan serius dan seharusnya tidak diserahkan kepada sumber anonim,” katanya, seraya menunjukkan kopian pernyataan itu kepada Arab News.
Editor: Donald Karouw