Duh! Dinas Keamanan Ukraina Tembak Mati Juru Runding yang Berjasa Pertahankan Kiev dari Serangan Rusia
MOSKOW, iNews.id – Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menembak mati bankir Denys Kiryeyev karena diduga menjadi mata-mata Rusia. Kiryeyev adalah salah satu anggota delegasi pertama Ukraina yang terlibat dalam perundingan dengan Rusia pada akhir Februari tahun lalu.
Kabar penembakan sang bankir terungkap lewat laporan The Wall Street Journal (WSJ), dengan mengutip seorang pejabat SBU yang tidak disebutkan namanya. Kendati tewas sebagai pengkhianat, Kiryeyev (45) justru dimakamkan sebagai pahlawan. Dia dikebumikan di sebelah menteri luar negeri pertama Ukraina.
Pada Maret 2022, anggota Parlemen Ukraina, Oleksandr Dubinsky, melaporkan bahwa SBU diduga membunuh Kiryeyev saat dia ditahan. Sementara blogger Ukraina, Anatoly Shariy mengatakan, Kiryeyev tewas di pusat kota Kiev.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengonfirmasi kematian sang juru runding itu, sambil menyebut Kiryeyev sebagai pegawai Departemen Intelijen Utama di kementerian tersebut. Kemhan Ukraina juga mengklaim lelaki itu meninggal saat melakukan tugas khusus.
Kepala badan intelijen militer Ukraina, Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan, sebelum putaran kedua perundingan damai Rusia-Ukraina, Kiryeyev menerima panggilan telepon dari kantor Oleksandr Poklad yang menjabat selaku kepala kontraintelijen di SBU.
Kiryeev lantas pergi ke stasiun kereta Kiev, menuju Belarusia. Dia ditemani oleh kru keamanan pribadinya dan para agen intelijen militer. Dia mengatakan kepada pengawalnya untuk tidak campur tangan jika ada upaya untuk menangkapnya.
Ketika kelompok itu berada di dekat Katedral St Sophia, beberapa minivan yang membawa para agen SBU berhenti dan memerintahkan agen intelijen militer dan pengawal Kiryeev untuk menyerahkan senjata mereka. Para agen SBU itu juga menyuruh Kiryeyev pergi masuk ke minivan, sementara para petugas keamanannya tergeletak di jalan.
Para agen intelijen militer dipanggil ke tempat itu sekitar 90 menit kemudian, dan menemukan mayat Kiryeev di sana.
Masih menurut WSJ, Jenderal Budanov mengatakan, Kiryeyev telah menyampaikan informasi dari kontak Rusia-nya yang membantu Ukraina berhasil mempertahankan Kiev pada Februari 2022, setelah dimulainya agresi militer khusus Rusia di Ukraina.
“Jika bukan karena Tuan Kiryeyev, kemungkinan besar Kiev akan direbut (pasukan Moskow),” kata Budanov.
Editor: Ahmad Islamy Jamil