Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Dulu Dilarang Trump, Transgender Kini Dapat Restu Biden untuk Berdinas di Militer

Senin, 25 Januari 2021 - 07:03:00 WIB
Dulu Dilarang Trump, Transgender Kini Dapat Restu Biden untuk Berdinas di Militer
Presiden AS, Joe Biden. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Presiden Joe Biden siap mencabut aturan yang dibuat pendahulunya, Donald Trump, yakni terkait larangan orang-orang transgender berdinas di militer AS. Kabar tersebut diungkapkan seorang sumber yang mengetahui masalah itu kepada Reuters, Minggu (24/1/2021).

Sumber itu berbicara secara anonim lantaran kebijakan Biden tersebut belum lagi dipublikasikan secara resmi. Dia mengatakan, Biden bakal mencabut larangan tersebut paling cepat Senin (25/1/2021). Saat dimintai komentar oleh wartawan, Gedung Putih tidak segera menanggapinya.

Rencana pencabutan larangan tersebut menandai upaya terbaru dari pemerintahan Biden untuk membatalkan banyak kebijakan Trump.

Trump mengumumkan larangan transgender berdinas di militer pada Juli 2017. Larangan itu menjadi antitesis dari keputusan penting yang dibuat oleh pendahulunya, Barack Obama. Di masa pemerintahan Obama, kaum transgender diizinkan untuk bekerja di kantor-kantor militer secara terbuka. 

Tak hanya itu, Obama juga mengizinkan perawatan medis untuk jenis kelamin transisi bagi orang-orang yang bekerja di instansi militer.

Menurut data Departemen Pertahanan AS (Pentagon), ada sekitar 1,3 juta personel aktif yang bertugas di militer Amerika. Akan tetapi, tidak ada angka resmi yang tersedia mengenai jumlah anggota mereka yang transgender.

Di bawah kebijakan Trump, personel militer transgender yang sudah telanjur bekerja sebelum pemerintahannya tetap diizinkan menjalankan tugas. Akan tetapi, dia tidak mengizinkan rekrutmen baru lagi bagi orang-orang dari kalangan itu.

Rencana Biden untuk mencabut larangan tersebut didukung oleh Menteri Pertahanan AS yang baru disahkan Senat, Lloyd Austin.

“Jika Anda bugar, memenuhi syarat untuk melayani (negara), dan dapat mempertahankan standar, Anda harus diizinkan untuk bekerja dan Anda dapat berharap bahwa saya akan mendukungnya selama ini,” kata Austin pada sidang konfirmasinya di Senat AS, Selasa (19/1/2021) lalu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut