Duterte: Tak Ada Keadilan bagi Keluarga Korban Tewas Pengedar Narkoba
MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan keluarga dari orang-orang yang tewas karena mengedarkan narkoba dan obat terlarang tidak akan menerima keadilan. Dia menolak permintaan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia yang mencari ganti rugi atas ribuan kematian.
Lebih dari 4.200 tersangka pengedar narkoba dibunuh oleh polisi dalam kampanye anti narkotika yang digagas Duterte sejak Juni 2016. Beberapa ribu orang juga dibunuh oleh orang-orang bersenjata tidak dikenal, yang disebut sebagai pejuang atau anggota geng.
Kelompok-kelompok hak asasi dan para pengkritik mengatakan beberapa pembunuhan merupakan eksekusi-eksekusi singkat.
"Jika Anda berpikir Anda bisa mendapatkan keadilan hanya karena Anda kehilangan seseorang yang melakukan omong kosong dengan narkoba, saya meminta maaf karena saya harus memberitahu Anda bahwa saya tidak akan mengizinkannya," kata Duterte, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (19/6/2018).
Dia juga menegaskan tidak akan mengizinkan polisi dan militer dijebloskan ke penjara karena membunuh pengguna narkoba dan obat bius.