Ekonomi Israel Makin Morat-marit akibat Perang di Gaza
Laporan Moody's juga mengungkap beban utang Israel akan lebih tinggi daripada perkiraan sebelum konflik. Lembaga tersebut memperkirakan rasio utang publik Israel terhadap produk domestik bruto (PDB) akan mencapai puncaknya sebesar 67 persen pada 2025.
Setelah penurunan peringkat tersebut, Israel diperkirakan tetap berada pada kategori “investment grade”, meski semakin sulit mendapatkan dana untuk membiayai perang.
Lembaga pemeringkat uang lainnya yang berbasis di AS, Fitch Ratings, menempatkan Israel pada posisi negatif “A+” terkait risiko geopolitik
akibat perang dengan pejuang Palestina. Defisit utang diperkirakan akan semakin meningkat.
Membengkaknya pengeluaran publik akibat serangan di Gaza menyebabkan Israel mengalami defisit pada 2023, meski anggarannya mengalami surplus sebesar 0,6 persen dari PDB 2022.
Amir Yaron, gubernur bank sentral Israel, mendesak pemerintah untuk mematuhi disiplin fiskal serta menyeimbangkan pengeluaran dengan
memangkas bidang-bidang yang tidak penting serta menaikkan pajak.
Editor: Anton Suhartono