Ekuador: Assange Gunakan Kedutaan Ekuador untuk Kegiatan Mata-Mata
QUITO, iNews.id - Julian Assange menggunakan kedutaan Ekuador di London sebagai "pusat mata-mata". Hal itu diungkapkan Presiden Ekuador Lenin Moreno.
Moreno juga mengatakan tidak ada negara lain yang memengaruhi keputusan untuk mencabut suaka pendiri WikiLeaks tersebut. Dia menyebut keputusan mencabut suaka didasarkan pada pelanggaran yang dilakukan Assange.
Berbicara kepada Guardian, Moreno mengklaim pemerintah lama Ekuador menyediakan fasilitas di dalam kedutaan "untuk mengganggu" negara bagian lain. Namun pengacara Assange menuduh Ekuador melemparkan tuduhan yang keterlaluan.
Presiden Moreno -yang berkuasa pada 2017- mengatakan keputusan untuk mengakhiri tujuh tahun masa tinggal Assange di Kedutaan Ekuador di London karena perbuatan yang dianggap tercela.
"Setiap upaya untuk mengacaukan (negara lain) adalah tindakan tercela untuk Ekuador, karena kita adalah negara berdaulat dan menghormati politik masing-masing negara," kata Moreno, seperti dikutip BBC, Senin (15/4/2019).