Elon Musk Akan Tutup Lembaga Bantuan Internasional AS USAID
WASHINGTON, iNews.id - Elon Musk, miliarder yang dipercaya Donald Trump memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, akan menutup lembaga bantuan luar negeri USAID. Rencana itu diungkapkan Musk dalam posting-an di media sosial X.
Musk mengatakan, dia bersama para politisi Partai Republik, Vivek Ramaswamy, Joni Ernst dan Mike Lee, dimulai dengan Musk sedang berupaya untuk menutup USAID.
"Ini tidak bisa dipulihkan lagi," kata Musk, seraya menambahkan, Presiden Trump setuju badan tersebut harus ditutup, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2025).
Sebagian besar staf USAID juga telah diberitahu untuk tidak datang ke kantor pusat di Washington DC, melainkan bekerja dari jauh.
"Pedoman lebih lanjut akan segera menyusul," bunyi note yang diberikan kepada para staf USAID melalui email.
Pemerintahan Trump pada akhir pekan lalu memecat dua pejabat tinggi USAID. Mereka berusaha menghalangi perwakilan staf Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk mengakses beberapa bagian gedung.
Trump kemudian berkomentar, USAID dijalankan oleh sekelompok orang gila radikal.
"Kami akan memecat mereka, kemudian kami akan membuat keputusan," kata Trump.
USAID memiliki lebih dari 10.000 staf.
AS merupakan donor tunggal terbesar di dunia. Sepanjang tahun fiskal 2023, AS mencairkan bantuan sebesar 72 miliar dolar ke seluruh dunia untuk segala kepentingan, mulai dari kesehatan perempuan di zona konflik, akses air bersih, perawatan HIV/AIDS, keamanan energi, serta proyek-proyek antikorupsi.
PBB mengungkap, AS menyumbang 42 persen dari semua bantuan kemanusiaan sepanjang 2024.
Trump memerintahkan pembekuan atas sebagian besar bantuan luar negeri AS sebagai bagian dari kebijakan America First. Rumah sakit lapangan di kamp pengungsi Thailand, pembersihan ranjau di zona perang, serta bantuan obat-obatan untuk jutaan orang yang menderita berbagai penyakit, termasuk HIV, termasuk di antara program-program yang berisiko dihapus.
Editor: Anton Suhartono