Erdogan Ingatkan Barat: Kalian Salah jika Meremehkan Rusia!

ANKARA, iNews.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai Rusia bukanlah negara yang bisa diremehkan. Dia pun mengingatkan, Barat sudah seharusnya memikirkan dampak krisis energi yang sudah di depan mata, jauh sebelum berurusan dengan Moskow.

“Saya memberi tahu siapa saja yang meremehkan Rusia: kalian salah. Rusia bukan negara yang bisa diremehkan,” ujar Erdogan pada konferensi pers bersama dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, di Beograd, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga

80% Warga Palestina Menentang Pelucutan Senjata Hamas

“Rusia telah mengurangi pasokan gas alam, harganya di Eropa telah naik. Semua orang kini berpikir. Mengapa kalian tidak memikirkan ini sebelumnya?” ucapnya seperti dikutip kantor berita Sputnik.

Menurut pemimpin Turki itu, Rusia tidak akan tinggal diam ketika diserang dari berbagai arah. Apalagi, Moskow memiliki kemampuan untuk membalas setiap sanksi yang dijatuhkan Barat.

Baca Juga

Xi Jinping dan Vladimir Putin Bakal Bertemu Pekan Depan, Bahas Apa?

“Tentu saja, Rusia akan menggunakan semua cara yang tersedia ketika semua orang menyerangnya. Kami berharap untuk mencapai perdamaian sesegera mungkin dan menghentikan ini,” kata Erdogan.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Sejak saat itu, banyak negara Barat dan beberapa sekutu mereka mengutuk langkah Moskow itu. Amerika Serikat dan Uni Eropa pun menjatuhkan sanksi secara bertubi-tubi kepada Rusia.

Baca Juga

Putin Klaim Kedaulatan Rusia Makin Kuat karena Agresi Militer ke Ukraina

Pada saat yang sama, China seperti banyak negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin lainnya, menolak untuk bergabung dengan sanksi tersebut.

Baca Juga

Putin Sebut 345 Juta Orang Rawan Pangan gara-gara Perilaku Tamak Negara-Negara Maju

Baru-baru ini, Rusia menyetop total pasokan gas alam ke Eropa lewat pipa Nord Stream 1. Eropa pun kini ketar-ketir. 

Sementara Moskow berdalih, penghentian pasokan gas itu juga disebabkan ulah Barat sendiri. Pasalnya, berbagai sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa telah menghambat Rusia melakukan pemeliharaan fasilitas gas.

Editor: Ahmad Islamy Jamil