Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Tentara AS Tewas Ditembak ISIS di Suriah, Trump Murka Siapkan Pembalasan
Advertisement . Scroll to see content

Erdogan Marah Besar ke PM Yunani: Jangan Menari-nari dengan Turki, Anda Akan Kelelahan!

Kamis, 02 Juni 2022 - 12:59:00 WIB
Erdogan Marah Besar ke PM Yunani: Jangan Menari-nari dengan Turki, Anda Akan Kelelahan!
Recep Tayyip Erdogan memperingatkan PM Yunani agar tak main-main dengan Turki (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan Turki telah menarik diri dari dialog dengan Yunani. Sebelumnya Erdogan menyebut dirinya tak menganggap keberadaan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis lagi.

Turki menuduh Mitsotakis mengganggu upaya untuk menyelesaikan konflik kedua negara bertetangga yang sudah berlangsung lama. Perselisihan kedua negara mencakup sengketa atas ruang udara, pulau Siprus dan status beberapa pulau di Laut Aegea, serta masalah lainnya. Sejak beberapa tahun terakhir Turki dan Yunani saling tuduh atas pelanggaran wilayah udara.

Kemarahan Erdogan bertambah terkait dugaan campur tangan Mitsotakis dalam menggagalkan pembelian jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Yunani menganggap rencana Turki untuk membeli F-16 dari AS sebagai ancaman bagi keamanan di Mediterania timur. 

Dalam pidatonya kepada anggota parlemen partai berkuasa, Rabu kemarin, Erdogan mengumumkan Turki telah meninggalkan perjanjian Dewan Strategis Tingkat Tinggi, yang berfungsi sebagai platform kerja sama bilateral. Perjanjian itu diteken pada 2010.

“Dengan membatalkan perjanjian ini, kita tidak akan lagi mengadakan pembicaraan bilateral dengan mereka (Yunani),” kata Erdogan, dikutip dari RT, Kamis (2/6/2022).

Dia juga memperingatkan Yunani untuk tidak bermain-main dengan Turki terkait pesawat.

“Apa Anda tidak mengambil pelajaran dari sejarah? Jangan menari-nari dengan Turki, Anda akan kelelahan," ujarnya.

Erdogan menyampaikan pernyataan tegas itu setelah Mitsotakis berjanji memberi tahu Uni Eropa tentang agresivitas dan provokasi Turki yang menurut pendapatnya bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas kawasan. Turki sudah lama mengajukan diri masuk Uni Eropa tapi tak disetujui.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut