Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Spesifikasi Drone LUCAS Amerika yang Dibikin Khusus untuk Cegat Drone Kamikaze Shahed Iran
Advertisement . Scroll to see content

Erdogan: Sanksi AS Terhadap Iran Hancurkan Keseimbangan Dunia

Rabu, 07 November 2018 - 09:40:00 WIB
Erdogan: Sanksi AS Terhadap Iran Hancurkan Keseimbangan Dunia
Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengecam sanksi terbaru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Erdogan menyebutnya sebagai langkah untuk menghancurkan keseimbangan di dunia.

"Sanksi AS terhadap Iran salah. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghancurkan keseimbangan di dunia," kata Erdogan, seperti dilaporkan Daily Sabah, Rabu (7/11/2018).

"Kami tidak ingin hidup di dunia imperialis," tegasnya.

Erdogan menekankan, sanksi AS terhadap Iran bertentangan dengan hukum dan diplomasi internasional.

"Sikap kami pada sanksi selalu jelas, kami tidak akan mematuhi sanksi seperti itu," ujar Erdogan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan mengisolasi Iran berisiko dan menghukum rakyat Iran merupakan sebuah ketidakadilan.

"Dialog dan keterlibatan jauh lebih bermanfaat daripada sanksi," tutur Cavusoglu.

AS mengumumkan serangkaian sanksi kedua yang menargetkan sektor energi dan keuangan Iran bersama dengan industri pelayarannya. Namun, delapan negara termasuk Turki menerima pembebasan AS untuk terus mengimpor minyak Iran.

Sanksi yang berefek langsung pada sektor perminyakan dan keuangan itu merupakan imbas dari keluarnya AS dalam kesepakatan nuklir multilateral pada 2015.

Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan ini pada Mei lalu. Trump menganggap kesepakatan nuklir 2015 cacat.

Di antara alasannya, usia berlakunya selama 10 hingga 15 tahun. Selain itu, Iran dicurigai mengembangkan nuklirnya untuk persenjataan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut sanksi ini sebagai yang terberat yang pernah diberlakukan bagi Iran.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut