Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tembakkan Rudal Antarbenua Minuteman III ke Pasifik tanpa Nuklir
Advertisement . Scroll to see content

Fantastis, 9 Negara Ini Habiskan Rp1.200 Triliun untuk Senjata Nuklir dalam Setahun

Kamis, 16 Juni 2022 - 15:49:00 WIB
Fantastis, 9 Negara Ini Habiskan Rp1.200 Triliun untuk Senjata Nuklir dalam Setahun
ICAN merilis data pengeluaran 9 negara pemilik nuklir untuk perawatan dan pengembangan sepanjang 2021 yakni menembus Rp1.200 triliun (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Laporan tersebut juga mempertanyakan mengapa dan bagaimana sembilan negara itu bisa menghabiskan begitu banyak uang untuk senjata nuklir di tengah deraan berbagai permasalahan global seperti kekurangan pangan dan energi. 

ICAN sampai pada kesimpulan bahwa dorongan terbesar pengeluaran senjata nuklir bukan pada masalah keamanan yang pelik, melainkan bisnis.

Disebutkan beberapa kontraktor militer AS tertentu diduga meraup banyak untung dari kontrak senjata nuklir. Perusahaan-perusahaan tersebut diduga juga menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk membayar jasa pelobi dan mendanai think tank guna meyakinkan para politisi untuk membelanjakan lebih banyak uang negara untuk senjata pemusnah massal.

“Perusahaan-perusahaan itu kemudian berbalik dan menghabiskan 117 juta dolar untuk melobi pembuat keputusan agar menghabiskan lebih banyak uang untuk pertahanan. Mereka juga menghabiskan hingga 10 juta dolar untuk mendanai banyak think tank yang meneliti dan menulis tentang solusi kebijakan tentang senjata nuklir,” bunyi laporan.

Hal yang mengejutkan, laporan mengungkap, semua pengeluaran itu tidak diarahkan untuk mencegah konflik dan ketegangan geopolitik di Eropa baru-baru ini.

“Kami mendapat informasi, miliaran yang diinvestasikan untuk ribuan senjata pemusnah massal yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia berkali-kali lipat adalah harga yang harus dibayar untuk perdamaian di Eropa. Sebaliknya, miliaran itu masuk ke kantong orang-orang kuat yang mendapat untung dari produksi senjata pemusnah massal,” demikian isi laporan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut