Fasilitas Minyak Diserang, Saudi Sebut Senjata yang Digunakan Buatan Iran
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi akan mengundang para ahli internasional, termasuk dari PBB, untuk ikut menyelidiki serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco yang terjadi pada Sabtu pekan lalu.
Serangan itu menyebabkan berkurangnya produksi minyak Saudi hingga lebih dari setelah serta mengurangi pasokan minyak mentah dunia sebesar 5 persen.
Dalam keterangannya Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengajak masyarakat internasional untuk mengecam pihak yang berada di balik serangan tersebut.
"Kerajaan mampu mempertahankan tanah dan rakyat serta merespons serangan-serangan tersebut dengan tegas," bunyi pernyataan kemlu Saudi, dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2019).
Penyelidikan awal menunjukkan, senjata buatan Iran digunakan dalam serangan yang terjadi pada dini hari itu. Namun ada dua spekulasi mengenai lokasi asal drone, yakni diterbangkan dari Yaman, sebagaimana diklaim pemberontak Houthi, dan dari wilayah Irak atau Iran, sebagaimana dilaporkan media Kuwait yang menyebut ada drone yang terbang di wilayah udaranya sebelum fajar atau beberapa saat sebelum ledakan di dua kilang Saudi.