Filipina Bantah Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Berlatih di Mindanao
Namun, militer Filipina pada 17 Desember menegaskan, kelompok-kelompok Muslim bersenjata yang masih beroperasi di Mindanao sebagian besar telah melemah dalam beberapa tahun sejak pengepungan Marawi. Pertempuran selama 5 bulan antara pasukan pemerintah melawan militan pro-ISIS Maute dan Abu Sayyaf telah menelan lebih dari 1.000 nyawa serta menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.
“Kami belum mencatat operasi teroris besar atau kegiatan pelatihan apa pun sejak awal tahun 2024,” kata juru bicara militer Filipina, Francel Padilla.
Kelompok-kelompok tersebut, kata dia telah terfragmentasi, dan tidak memiliki kepemimpinan.
Pejabat militer Filipina lainnya, Xerxes Trinidad, mengatakan durasi waktu pasangan ayah dan anak itu di Filipina juga tidak akan cukup untuk melakukan pelatihan signifikan.
“Pelatihan tidak bisa diraih hanya dalam 30 hari, terutama jika Anda harus berlatih menembak,” katanya.
Editor: Anton Suhartono