Flu selama 2 Pekan, Mahasiswi Indonesia di China Sempat Dicurigai Terpapar Virus Korona
BEIJING, iNews.id - Seorang mahasiswi ilmu kedokteran Indonesia yang berkuliah di Jinzhou Medical University (JMU), Provinsi Liaoning, sempat dicurigai terinfeksi virus korona baru.
Perempuan bernama Andi Tenri Putria asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, itu sempat dibawa ke rumah sakit setelah mengalami flu selama 2 pekan.
“Saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Beifang karena hampir 2 minggu flu," kata Tenri, di Beijing, Sabtu (1/2/2020).
Namun setelah didiagnosis oleh pihak rumah sakit setempat dibantu oleh Arina Fauziyanti, mahasiswi asal Bogor, Jawa Barat, yang sedang mengambil S2 Kedokteran di JMU, Tenri dinyatakan negatif virus.
Apalagi dia juga tidak punya riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan, yang menjadi episentrum wabah 2019-nCoV.
“Dia kelelahan, gejalanya justru tipus. Sekarang sudah agak mendingan," kata Arina, alumnus kedokteran di Mesir yang pernah bekerja di salah satu rumah sakit Arab Saudi selama 2 tahun.
Di Kota Jinzhou terdapat 29 pelajar asal Indonesia, namun yang masih sembilan orang karena yang lain pulang terkait liburan semester.
Provinsi Liaoning di timur China daratan terbilang jauh dari Provinsi Hubei di wilayah tengah. Provinsi itu menyumbang 60 kasus dari keseluruhan kasus virus korona di China. Di Liaoning juga belum ada laporan kematian.
Korban meninggal akibat virus korona baru di China bertambah menjadi 259 orang hingga Sabtu (1/2/2020). Ini berarti meningkat 46 kasus kematian dibandingkan sehari sebelumnya.
Jumlah orang yang terinfeksi juga bertambah menjadi 11.791 orang atau naik 2.102 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.
Komisi Kesehatan Nasional menyatakan, dari 46 penambahan jumlah orang meninggal, hanya satu yang berasal dari luar Provinsi Hubei, pusat epidemi virus korona di mana di dalamnya berada Kota Wuhan.
Korban meninggal dan terinfeksi terus bertambah, bahkan selisihnya semakin besar dari hari ke hari, meskipun otoritas China sudah melakukan langkah agresif untuk membendung penyebaran virus korona.
Penambahan jumlah kasus kematian harian pada Sabtu merupakan yang tertinggi sejak China membunyikan alarm darurat nasional sepekan lalu.
Editor: Anton Suhartono