G7 Kutuk Penculikan Pimpinan PLTN Zaporizhzhia oleh Rusia
TOKYO, iNews.id - Negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) mengutuk penculikan pimpinan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, Ihor Murashov yang dilakukan oleh tentara Rusia. Mereka juga menyerukan pengembalian kendali penuh pabrik tersebut ke Ukraina sesegera mungkin.
“Kami mengutuk penculikan berulang-ulang Rusia terhadap pimpinan dan staf ZNPP (pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia) Ukraina,” kata Direktur Jenderal Nonproliferasi G7 dalam sebuah pernyataan, Sabtu (22/10/2022).
Direktur Jenderal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina ditahan oleh pasukan patroli Rusia.
Informasi ini disampaikan perusahaan milik negara yang bertanggung jawab atas pembangkit itu, Energoatom, pada Sabtu (1/10/2022).
Ihor Murashov ditahan dalam perjalanannya dari pembangkit nuklir terbesar di Eropa ke Kota Enerhodar pada Jumat (30/9/2022) sekitar pukul 4 sore waktu setempat.
Kepala Energoatom, Petro Kotin mengatakan, Murashov dibawa keluar dari mobil. Dengan mata tertutup, dia dibawa ke lokasi yang sampai saat ini belum diketahui.
Selain G7, Kepala pengawas nuklir PBB menyerukan agar Rusia segera membebaskan direktur jenderal PLTN Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina, Ihor Murashov. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menilai, penahanannya menimbulkan ancaman bagi keselamatan dan keamanan.
"Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menyatakan harapan Murashov akan kembali ke keluarganya dengan selamat dan segera dan akan dapat melanjutkan fungsi pentingnya di pabrik," cuit IAEA pada Sabtu (1/10/2022) malam.
IAEA telah melakukan kontak dengan pihak berwenang terkait untuk meminta klarifikasi tentang penahanan sementara Ihor Murashov. Penahanan dikatakan memiliki dampak yang sangat signifikan pada diri Ihor Murashov dan juga standar keselamatan dan keamanan nuklir.
Editor: Umaya Khusniah