Gajah Mati akibat Petasan, Pengawas Satwa Sebut Pembunuhan Paling Sadis
Ahli satwa David Abraham mengatakan, kejadian tersebut diperkirakan belangsung lebih dari 2 pekan sebelum hewan ditemukan.
Menurut Abraham, berdasarkan pemeriksaan, luka di mulut gajah tampak sudah lama, bahkan sudah dipenuhi cacing.
"Kami memberi tahu pejabat kehutanan bahwa kondisinya sudah sangat buruk dan 2 hari kemudian gajah itu mati dalam posisi di air,” ujarnya.
Keesokan harinya, petugas mengautopsi dan menemukan janin berusia hampir 2 bulan.
“Dari rahim kami bisa menentukan bahwa ini merupakan kehamilan pertama sang gajah. Pemandangan itu membuat kami sangat sedih,” katanya.
Selain itu hasil autopsi mendapati rahang atas dan bawah serta gigi dan lidah rusak parah.
Kasus pembunuhan gajah secara sadis ini ditangani dua tim. Konflik manusia dan gajah biasa terjadi di taman nasional itu, namun ini merupakan pembunuhan paling sadis.
Editor: Anton Suhartono