SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menegaskan sekarang saatnya untuk bersiap menghadapi perang. Dia merujuk pada situasi geopolitik di kawasan yang tak stabil akibat ulah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Pernyataan itu disampaikan Kim saat memberikan pengarahan lapangan di Universitas Militer dan Politik Kim Jong Il pada Rabu (10/4/2024). Universitas Militer dan Politik Kim Jong Il merupakan jenjang pendidikan militer tertinggi di Korut.
AS Ngotot Libatkan Turki dalam Pasukan Internasional Gaza Meski Israel Keberatan
Menurut Kim, jika musuh memilih untuk melakukan konfrontasi militer terhadap Korut, pihaknya akan memberikan pukulan mematikan kepada musuh tanpa ragu-ragu. Militer Israel juga akan menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk melawan musuh.
"Menjelaskan tentang situasi internasional yang rumit serta kondisi militer dan politik yang tidak menentu dan tidak stabil di sekitar DPRK (Korut), dia mengatakan sekarang adalah waktu untuk lebih bersiap menghadapi perang dibandingkan sebelumnya," demikian laporan KCNA, merujuk pada pernyataan Kim Jong Un, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (11/4/2024).
Korut Tembakkan Rudal Balistik ke Laut saat Menlu AS Blinken Sambangi Korsel
Korut melakukan serangkaian uji coba senjatanya sepanjang awal 2024, termasuk rudal-rudal terbaru. Kim pada awal bulam ini memantau langsung uji coba rudal balistik hipersonik jarak menengah yang menggunakan bahan bakar padat. Para pakar mengatakan senjata terbaru itu bisa meningkatkan kemampuan Korut dalam mengerahkan rudalnya dengan lebih efektif dibandingkan varian berbahan bakar cair.
Korut mengalami peningkatan dalam teknologi persenjatannya terutama beberapa tahun terakhir. Negara Barat menuduh ada peran Rusia di balik peningkatan yang dialami Korut.
Menhan Korsel Perintahkan Pasukan Elite Bunuh Kim Jong Un jika Perang Korea Pecah Lagi
Sementara itu Korut menuduh AS dan Korsel membuat situasi di kawasan semakin tegang dengan melakukan latihan militer dengan intensitas dan skala yang lebih besar.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku