Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Gedung Putih Tepis Laporan Trump Sudah Diberi Tahu soal Rusia Beri Hadiah ke Taliban

Minggu, 28 Juni 2020 - 08:47:00 WIB
Gedung Putih Tepis Laporan Trump Sudah Diberi Tahu soal Rusia Beri Hadiah ke Taliban
Gedung Putih menepis laporan New York Times soal adanya pengarahan kepada Trump terkait Rusia dan Taliban (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih menepis laporan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat pengarahan soal laporan intelijen terkait Rusia dan Taliban.

Dalam laporan disebutkan, intelijen AS menemukan bahwa unit intelijen Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban di Afghanistan jika berhasil membunuh tentara AS maupun pasukan koalisi lainnya.

Informasi ini pertama kali disampaikan surat kabar The New York Times (NY), Jumat (26/6/2020). Mengutip darui sumber, NYT melaporkan Trump sudah diberi tahu mengenai temuan intelijen pada Maret. Namun saat itu Trump tidak memberikan respons.

Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany dengan tegas menepis laporan tersebut.

"Presiden dan wakil presiden tidak diberi pengarahan tentang dugaan intelijen Rusia," kata McEnany, dikutip dari AFP, Minggu (28/6/2020).

Namun dia menegaskan isu ini menekankan pada kesalahan pemberitaan NYT soal pengarahan terhadap presiden.

"Ini tidak berbicara mengenai pantasnya dugaan intelijen tapi ketidaktepatan laporan The New York Times bahwa Presiden Trump diberi pengarahan tentang masalah ini,” ujarnya.

Taliban juga membantah laporan tersebut seraya menegaskan komitmennya untuk menghormati perjanjian yang ditandatangani dengan AS pada Februari lalu.

Kelompok militan itu juga menegaskan peralatan tempurnya tidak tergantung dari negara lain, namun diupayakan sendiri, baik itu diproduksi maupun hasil rampasan perang.

"Perjuangan selama 19 tahun Imarah Islam tidak berutang budi pada kebaikan organisasi intelijen atau negara asing. Imarah Islam menggunakan senjata, fasilitas, dan peralatan yang sudah ada di Afghanistan atau rampasan yang disita dari lawan dalam pertempuran," kata Taliban, dalam pernyataan.

Rusia juga mengecam laporan tersebut. Kedutaan Besar Rusia di Washington menyatakan dalam cuitan, tuduhan tersebut tak berdasar dan berasal dari sumber yang tidak jelas.

Disebutkan pula laporan NYT itu bisa membahayakan staf kedubes di Washington maupun London.

"Hentikan produksi #fakenews yang memicu ancaman terhadap nyawa, @nytimes," bunyi cuitan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut