Gelombang Panas di Jepang Pecahkan Rekor, 77 Orang Tewas
Gelombang panas juga memecahkan rekor lain. Pada Minggu (22/7), Dinas Pemadam Kebakaran Tokyo mengerahkan ambulans sebanyak 3.125 kali, jumlah terbanyak dalam sehari sejak dinas tersebut memulai layanan darurat pada 1936.
Sebagian besar warga yang memerlukan ambulans terdampak gelombang panas.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengatakan gelombang panas yang melanda Jepang akhir-akhir ini menyebabkan masyarakat seperti hidup di sauna.
Agar korban tidak semakin banyak, Badan Meteorologi Jepang mengimbau masyarakat untuk minum air lebih sering.
Badan tersebut memperkirakan situasi ini masih akan berlanjut sampai awal Agustus di bagian barat dan timur Jepang.
"Orang-orang di kawasan yang suhunya mencapai 35 derajat atau lebih harus sangat berhati-hati. Walau suhunya rendah, cuaca panas bisa berbaya bagi anak-anak dan orang lanjut usia," demikian pernyataan Badan Meteorologi, sebagaimana dikutip AFP.
Upaya meredam gelombang panas juga dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Kota Yokohama. Di kota sejauh 44 kilometer sebelah selatan Tokyo itu, warga berpartisipasi dalam acara yang disebut uchimizu atau 'upacara air', yaitu mengguyur atau memercik air dingin ke jalanan guna mendinginkan.
Editor: Nathania Riris Michico