Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Netanyahu Kaitkan Penembakan saat Perayaan Hari Yahudi di Australia dengan Pengakuan Negara Palestina
Advertisement . Scroll to see content

Gelombang Protes Berlanjut, Aktivis Israel: Banyak Orang Muak dengan Netanyahu

Minggu, 06 September 2020 - 04:16:00 WIB
Gelombang Protes Berlanjut, Aktivis Israel: Banyak Orang Muak dengan Netanyahu
Ribuan orang Israel berdemonstrasi di Yerusalem, Palestina, Sabtu (5/9/2020) malam. Mereka menuntut pengunduran diri PM Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PALESTINA, iNews.id – Ribuan demonstran Israel kembali turun ke jalan-jalan di negeri Palestina yang diduduki zionis, Sabtu (5/9/2020) malam. Seperti aksi yang sudah-sudah, mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena dakwan korupsi.

Di Kota Yerusalem, ribuan orang berunjuk rasa di luar kediaman resmi PM Israel itu. Sementara, ratusan orang lainnya melakukan protes di Kaisarea, kota yang menjadi lokasi rumah pribadi Netanyahu. Aksi protes serupa juga berlangsung di wilayah lainnya di Palestina.

Protes yang menuntut Netanyahu mengundurkan diri antara lain dipicu oleh beberapa kasus korupsi yang diduga melibatkannya. Selain itu, dia juga menjadi sasaran kemarahan orang-orang Israel atas penanganannya terhadap krisis virus corona (Covid-19) yang membuat kejadian infeksi di negeri itu meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Aktivis Israel, Ya'ara Peretz mengatakan, gerakan protes saat ini mencerminkan bahwa banyak orang Israel muak dengan Netanyahu. “Para pengunjuk rasa memiliki poin yang sama, mereka menginginkan perubahan mendalam dalam sistem (politik),” katanya, dikutip AFP, Minggu (6/9/2020) WIB.

Pemerintah Israel mendapat kecaman rakyatnya di tengah kebangkitan kasus-kasus infeksi Covid-19 pascapencabutan pembatasan sosial sejak akhir April lalu. Netanyahu sendiri mengakui bahwa pembukaan kembali aktivitas ekonomi di negeri itu dilakukan terlalu cepat.

Pada Kamis (3/9/2020), Israel mengumumkan kebijakan penguncian (lockdown) baru di 30 daerah karena memiliki salah satu tingkat infeksi per kapita tertinggi yang terdeteksi di dunia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut