Gempa Bumi M8,2 di Alaska, Peringatan Ancaman Tsunami Dicabut
ANCHORAGE, iNews.id - Peringatan tsunami untuk Alaska dan seluruh Pasifik setelah gempa bumi M8,2 yang direvisi menjadi M7,3 pada Rabu (28/7/2021) malam waktu setempat telah dicabut. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat gempa ini.
Dilansir dari Reuters, Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS (NTWC) menyatakan, gelombang tsunami kecil berukuran di bawah satu kaki atau sekitar 0,3 meter di atas permukaan air pasang terjadi di Sand Point, Old Harbor, King Cove, Kodiak, Unalaska, dan Alitak Bay, di Alaska.
Pasca-gempa, masyarakat di pesisir Alaska sempat dievakuasi. Salah satunya mereka yang tinggal di Seward di Semenanjung Kenai, selatan Anchorage. Di lokasi tersbeut sebelumnya, sirene meraung dan penduduk diperintahkan pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa terjadi pukul 22.15 malam waktu setempat. Kedalaman gempa 35 kilometer. Gempa melanda sekitar 91 kilometr timur-tenggara Perryville, sekitar 800 kilometer dari Anchorage, kota terbesar Alaska.
Koordinator peringatan tsunami dengan NTWC, Dave Snider mengatakan, negara bagian California, Oregon dan Washington di AS dan provinsi British Columbia di Kanada diperkirakan tidak akan merasakan ancaman tsunami yang signifikan.
"Mungkin ada beberapa kerusakan kecil di beberapa tempat (di Alaska), tetapi tsunami dan kerusakan yang signifikan diperkirakan tidak terjadi," kata Snider.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengatakan telah membatalkan peringatan kemungkinan ancaman tsunami yang dikeluarkan ke Hawaii dan wilayah Pasifik AS di Guam.
Badan Meteorologi Jepang juga sedang menyelidiki ada tidaknya kemungkinan tsunami melanda Jepang. Saat ini, tidak ada peringatan tsunami di situs Badan Meteorologi Jepang.
Pihak berwenang di Selandia Baru juga mengatakan mereka menilai ada tidaknya bahaya di wilayah pesisirnya.
Menurut USGS, gempa M8,2 ini diikuti lebih dari 25 gempa susulan di wilayah tersebut. Dua gempa di antaranya berkekuatan sekitar 6,0.
Editor: Umaya Khusniah