Gencatan Senjata Gagal, Separatis Armenia yang Tewas Perang dengan Azerbaijan Lebih Dari 950 Orang
YEREVAN, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Nagorno-Karabakh melaporkan jumlah separatis Armenia yang tewas bertambah selama gencatan senjata. Total, ada lebih dari 950 separatis Armenia jadi korban sepanjang pertempuran terbaru berkecamuk.
Dua gencatan senjata yang difasilitasi Prancis dan Rusia nyatanya tak cukup meredam ketegangan Armenia dan Azerbaijan di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Sehari setelah gencatan senjata pertama pada 12 Oktober lalu, dua kubu malah kembali saling serang.
Situasi serupa juga terjadi pasca-gencatan sejata kedua pada 20 Oktober. Ledakan rudal serta desingan peluru masih terdengar jelas saar warga Nagorno-Karabakh dan tim medis berupaya mengevakuasi jasad serta merawat mereka yang terluka.
Separatis Armenia dan Azerbaijan saling tuding sebagai provokator kegagalan gencatan senjata. Armenia menyebut Azerbaijan semakin beringas melancarkan serangan ke fasilitas penting di kota Stepanakert, Nagorno-Karabakh, dengan persenjataan bantuan dari Turki.
Dalam laporannya, Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh menyebut selama dua pekan terakhir gencatan senjata, serangan Azerbaijan telah menewaskan 36 separatis Armenia. Dengan demikian, jumlah korban jiwa dari kubu separatis Armenia telah mencapai 963 orang.
Runtuhnya dua gencatan senjata menimbulkan kekhawatiran perang akan berubah menjadi ladang pembantaian massal. Bahkan, Presiden Vladimir Putin menduga konflik dua negara pecahan Uni Soviet telah menewaskan setidaknya 5.000 orang.
Saling bertahan