Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Gereja Korsel Tuduh Pemerintahan Presiden Moon Jae In Karang Hasil Tes Covid-19

Minggu, 23 Agustus 2020 - 07:47:00 WIB
Gereja Korsel Tuduh Pemerintahan Presiden Moon Jae In Karang Hasil Tes Covid-19
Gereja Sarang Jeil menuduh pemerintah mengarang-ngarang hasil tes Covid-19 jemaat (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Gereja di Seoul, Korea Selatan, yang menjadi pusat perhatian terkait lonjakan kasus Covid-19 di negara itu menuduh pemerintah mengarang-ngarang jumlah penderita positif untuk tujuan politik.

Gereja Sarang Jeil merupakan kelompok keagamaan kedua yang dituduh menjadi penyebab lonjakan kasus di Negeri Gingseng itu sejak 12 Agustus lalu.

Pemerintah menuduh gereja menghalangi upaya untuk mencegah penyebaran wabah dengan tidak memberikan daftar lengkap anggotanya serta menyebarkan berita palsu yang semakin menghambat usaha penanganan wabah sehingga menyebar cepat.

Di sisi lain anggota gereja menyebut diri mereka sebagai korban perburuan penyihir yang bernuansa politis.

Saat kasus infeksi pertama melibatkan jemaat Sarang Jeil diumumkan, pemerintah menjelaskan anggota gereja melanggar instruksi jarak sosial. Tiga hari kemudian para pemimpin gereja serta jemaat menghadiri unjuk rasa besar anti-Presiden Moon Jae In di Seoul pada 15 Agustus.

Dalam unjuk rasa itu Pendeta Jun Kwang Hoon mengatakan, Moon meneror gereja dengan virus Wuhan, merujuk pada kota di China tempat awal mula wabah.

Kementerian Kesehatan menyatakan telah melaporkan Jun karena melanggar aturan isolasi mandiri dengan berpartisipasi dalam unjuk rasa serta menghalangi penyelidikan medis.

Pria yang juga dikenal sebagai kritikus pemerintah itu kemudian dites positif Covid-19.

Hingga Sabtu (22/8/2020), jumlah kasus Covid-19 melibatkan gereja Sarang Jeil di Seoul utara mencapai 796 orang.

Ini merupakan cluster penularan terkait aktivitas keagamaan terbesar sejak kasus Gereja Yesus Shincheonji melibatkan lebih dari 5.000 jemaat pada akhir Februari.

Selain itu kasus gereja Sarang Jeil merupakan lonjakan besar pertama di Korea Selatan belakangan ini, yang membuat total kasus di negara itu menjadi 16.670 penderita.

Pejabat gereja Lee Dong Ho mengatakan, pada Jumat malam polisi mengeluarkan surat perintah penggeledahan kantor Gereja Sarang Jeil untuk mengumpulkan daftar anggota.

Gereja menyebut telah memberikan daftar lengkap, namun otoritas kesehatan menuduh gereja tak menyerahkan seluruhnya.

Sementara itu pengacara pendeta Jun, Peter Ko, mengatakan, gereja telah mengikuti pedoman jarak sosial dan kliennya mengikuti unjuk rasa hanya sekitar 15 menit.

Lebih lanjut Ko curiga hasil tes menjadi positif karena mereka bagian dari gereja Sarang Jeil. Jemaat yang menyebut diri mereka sebagai anggota gereja akan mendapat hasil tes positif.

"Ketika kami menjalani tes di tempat lain dan tidak menyebut anggota jemaat, hasil kami negatif. Saya mengatakan ini dikarang-karang," katanya, dikutip dari Reuters, Minggu (23/8/2020).

Presiden Moon pada Jumat lalu menyerukan hukuman bagi siapa pun yang menghalangi langkah pencegahan wabah virus corona, termasuk mereka yang menyebarkan berita palsu.

Dekan Pascasarjana Sekolah Studi Kristen Universitas Soongsil Seoul, Kwon Yon Gyong, mengatakan gereja Sarang Jeil lebih bisa disebut sebagai organisasi politik ketimbang komunitas keagamaan.

"Pendeta Jun Kwang Hoon merupakan tokoh politik, ikon politik sayap kanan. Dia memang seorang pendeta, tapi mendapat eksposur melalui gerakan politik sayap kanan," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut