Jadi Klaster Covid-19 Terbesar di Korsel, Ribuan Jemaat Gereja Dikarantina
SEOUL, iNews.id – Ribuan anggota gereja Protestan di Kota Seoul, Korea Selatan, telah diperintahkan menjalani karantina. Perintah itu menyusul temuan sejumlah klaster Covid-19 yang terkait dengan kelompok-kelompok agama.
Pendekatan “lacak, uji, dan obati” yang diterapkan Korsel telah dijadikan sebagai model alias percontohan global dalam upaya mengekang wabah virus asal China itu. Akan tetapi selama akhir pekan kemarin, Kota Seoul dan daerah tetangganya, Provinsi Gyeonggi, telah melarang semua bentuk pertemuan keagamaan sejak bermunculannya kasus baru Covid-19.
Pemerintah di kedua daerah itu juga mendesak penduduk mereka untuk menghindari perjalanan yang tidak diperlukan. Kota Seoul dan Provinsi Gyeonggi adalah daerah terpadat di Korsel. Dua daerah itu menampung hampir setengah dari populasi negara itu.
Korea Selatan melaporkan 197 kasus baru Covid-19 pada hari ini, menjadikan totalnya 15.515 kasus. Ini adalah hari keempat berturut-turut lonjakan infeksi virus corona di negera itu mencapai tiga digit.
Klaster penularan Covid-19 terbesar di Korea Selatan saat ini berpusat di Gereja Sarang Jeil di Seoul. Gereja itu dipimpin oleh seorang pendeta konservatif sekaligus kontroversial—yang menjadi tokoh utama dalam gerakan protes menentang kepemimpinan Presiden Moon Jae-in.