DHAKA, iNews.id – Gerombolan bersenjata menyerang sebuah madrasah di lingkungan kamp pengungsi Muslim Rohingya di perbatasan Bangladesh-Myanmar, Jumat (22/10/2021). Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka.
Menurut keterangan polisi, para penyerang menembak para korban dan menikam yang lainnya dengan pisau.
Shutdown AS Mungkin Berakhir setelah 40 Hari yang Melumpuhkan
Pembantaian itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kamp-kamp yang menampung lebih dari 900.000 pengungsi Rohingyadari Myanmar. Situasi panas itu menyusul kematian Mohib Ullah, seorang pemimpin komunitas Rohingya yang ditembak orang tak dikenal di luar kantornya, tiga minggu lalu.
Dalam serangan hari ini, empat orang tewas seketika. Sementara tiga korban jiwa lainnya meninggal di sebuah rumah sakit di Kamp Balukhali. Polisi tidak menjelaskan secara perinci berapa banyak orang yang terluka akibat aksi keji gerombolan itu.
Pemimpin Rohingya Tewas Ditembak dari Jarak Dekat usai Salat Isya
“Kami menangkap satu penyerang segera setelah insiden itu,” ujar kepala batalyon polisi bersenjata di wilayah itu, Shihab Kaisar Khan, kepada wartawan, dikutip kembali Alarabiyah.
Menurut dia, polisi menyita pistol, enam butir peluru, dan sebilah pisau dari tangan pelaku.
Puluhan Pengungsi Muslim Rohingya Hilang Setelah Perahu Terbalik di Laut
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku