WASHINGTON, iNews.id - Israel akan meminta bantuan mendesak senilai 1 miliar dolar atau sekitar Rp14 triliun kepada Amerika Serikat untuk mengisi kembali rudal sistem pertahanan Iron Dome. Rudal Tamir yang digunakan Iron Dome yang habis-habisan mencegat ribuan roket dari pejuang Palestina di Jalur Gaza selama 11 hari pertempuran.
Senator AS Lindsey Graham dalam wawancara dalam program televisi Fox and Friends mengatakan, Israel kemungkinan akan mengajukan permintaan itu pada Kamis (3/6/2021).
Genosida, Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Netanyahu dan 36 Pejabat Israel
"Akan ada permintaan bantuan 1 miliar dolar oleh Israel, saya kira besok atau Kamis, untuk mengisi ulang baterai Iron Dome yang digunakan untuk pertahanan," kata Graham, dalam percakapan pada Selasa lalu.
Anggota senior Komite Anggaran Senat AS yang tugasnya mengawasi bantuan militer untuk asing itu telah berkunjung ke Israel untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Israel Punya Iron Dome, Indonesia Andalkan NASAMS yang Tak Kalah Canggih
"Setiap kali seseorang mencoba menghancurkan Israel, respons kami adalah memberikan lebih banyak bantuan dan itu dimulai dengan mengisi kembali Iron Dome. Investasi 1 miliar dolar akan menjadi sumbangan yang baik bagi rakyat Amerika," ujarnya.
Dia menegaskan permintaan bantian itu kemungkinan akan segera disetujui parlemen maupun pemerintahan Presiden Joe Biden.
Israel Tingkatkan Kemampuan Sistem Pertahanan Roket Iron Dome
"Ada keributan besar di AS atas peperangan terakhir antara Hamas dengan Israel, tapi saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa ada dukungan luas dan mendalam bagi Israel dari Partai Demokrat," tuturnya.
Dana 1 miliar dolar ini akan menambah bantuan rutin tahunan sebesar 3,8 miliar dolar untuk Israel di bawah kesepakatan yang berlaku 10 tahun sebagaimana diteken pada 2016 oleh pemerintahan Barack Obama. Saat itu Biden menjabat wakil presiden.
Sekitar 4.300 roket pejuang Palestina ditembakkan dari Gaza ke berbagai wilayah di Israel. Militer Zionis mengklaim berhasil merontokkan 90 persen dari roket tersebut.
Para pejuang Palestina mencapai kemajuan pesar dalam persenjataan mereka, yakni membuat roket yang mampu menyerang wilayah Israel lebih dalam, bahkan ke Tel Aviv dan dekat Yerusalem, berjarak lebih dari 70 kilometer. Kemajuan ini membuat syok Israel yang pada serangan 11 hari berupaya habis-habisan mengempur kekuatan persenjataan Hamas, selaku penguasa Gaza. Namun upaya itu gagal. Para analis yakin pejuang Palestina masih menyimpan belasan ribu roket lagi.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku