Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Floyd Mayweather Banjir Kecaman usai Nyatakan Dukungan untuk Israel di Tengah Perang Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Hamas Ubah Jalan-Jalan Gaza jadi Labirin Maut, Tentara Israel yang Tewas Terus Bertambah

Minggu, 17 Desember 2023 - 17:20:00 WIB
Hamas Ubah Jalan-Jalan Gaza jadi Labirin Maut, Tentara Israel yang Tewas Terus Bertambah
Pemandangan kota yang luluh lantak di Jalur Gaza setelah Israel menggempur wilayah Palestina itu sejak 7 Oktober lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Tentara Israel yang mati di Gaza sejak 27 Oktober lalu terus bertambah. Menurut catatan, jumlahnya kini sudah hampir dua kali lipat dibandingkan pasukan zionis yang mati saat serangan darat mereka ke wilayah kantong Palestina itu pada 2014. 

Menurut laporan Reuters, kondisi tersebut mencerminkan seberapa jauh militer Israel telah memasuki Gaza, di samping penggunaan taktik gerilya dan perluasan persenjataan yang efektif oleh Hamas.

Sejumlah pakar militer Israel, seorang komandan zionis, serta salah satu sumber Hamas menggambarkan bagaimana kelompok Palestina itu menggunakan persediaan senjata mereka dalam jumlah besar. Pengetahuan para pejuang Hamas tentang medan dan jaringan terowongan yang luas untuk mengubah jalan-jalan di Gaza menjadi labirin yang mematikan.

Mereka mempunyai senjata mulai dari drone yang dilengkapi granat hingga senjata anti-tank dengan muatan ganda yang kuat.

Pada Minggu (17/12/2023) ini, militer Israel menyatakan sudah 121 tentaranya tewas sejak operasi darat zionis dimulai di  Gaza  pada 27 Oktober, kala tank-tank dan pasukan infanteri mulai masuk ke kota-kota dan kamp-kamp pengungsi di wilayah pesisir Palestina itu.

Sementara pada konflik 2014, hanya ada 66 tentara Israel yang mati. Pada waktu itu, Israel melancarkan serangan darat yang lebih terbatas ke Gaza selama tiga minggu namun tujuannya bukan untuk melenyapkan Hamas.

“Tidak ada yang bisa membandingkan cakupan perang ini dengan tahun 2014, ketika sebagian besar pasukan kami beroperasi tidak lebih dari satu kilometer di dalam Gaza,” kata Yaacov Amidror, pensiunan mayor jenderal dan mantan penasihat keamanan nasional Israel yang kini bekerja di Institut Yahudi untuk Urusan Keamanan Nasional Amerika (JINSA).

Dia mengatakan, tentara Israel masih belum menemukan solusi yang baik untuk mengatasi terowongan Hamas, sebuah jaringan yang berkembang pesat dalam dekade terakhir.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut