Salah satu saksi mata, seperti dikutip media lokal KCRA, afiliasi CNN, menyebut perempuan itu tampak kesulitan mengendalikan parasutnya di tengah hembusan angin, sebelum akhirnya menabrak truk trailer.
"Cara orang itu berjuang, berjuang melawan angin dan tubuhnya bergerak sungguh, sungguh cepat," tutur saksi bernama Lisa Reyes, yang sedang berkendara dengan ayah dan saudara laki-lakinya di ruas jalanan Hingway 99, California Utara.
Dalam pernyataan terpisah, pemilik Lodi Parachute Center, Bill Dawes, menyebut perempuan yang tewas itu sebagai penerjun payung yang 'berpengalaman' dengan 155 kali terjun payung.
Diakui Dawes, saat kejadian angin bertiup cukup kencang, dengan hembusan mencapai 15-20 mph atau sekitar 24-32 kilometer per jam. Menurut Dawes, kecepatan angin sebesar itu masuk dalam batas kemampuan si perempuan penerjun payung.
"Kami pernah terjun di tengah angin dengan kecepatan lebih dari itu," sebut Dawes.
"Penerjun lainnya mendarat di lokasi yang benar. Entah apa penyebabnya, dia (perempuan penerjun payung) bergerak terlalu jauh terbawa angin, itu istilah yang kami gunakan," imbuhnya.
Dawes menambahkan, tidak ada yang salah dengan parasut yang digunakan si perempuan penerjun itu. Saat ini kecelakaan itu tengah diselidiki lebih lanjut oleh otoritas setempat.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku