Hari Valentine yang Sunyi di China: Ketika Perasaan Cinta Terhalang Virus Korona
"Saya juga tidak ingin dia kembali (ke China) -bagaimana jika dia terinfeksi dalam perjalanan kembali (ke Taiwan)?" katanya, kepada AFP.
Namun, bagi Li di Beijing, terkurung di rumah berarti lebih banyak waktu dengan pacar. Di masa lalu, keduanya sangat sibuk dan hanya bertemu setelah pukul 22.00 pada hari kerja.
Berbeda dengan Miao dan pacarnya, yang berada dalam hubungan jarak jauh; menjadi relawan dalam pekerjaan bantuan di tengah wabah menbuat mereka justru lebih dekat.
Kedua siswa itu membantu warga dan komunitas di Wuhan, wilayah pusat penyebaran virus, dengan tugas-tugas seperti menelepon untuk mengatur transportasi mobil.
"Ada perasaan bekerja sama," katanya, kepada AFP.
"Bahkan jika kita tidak bisa bersama secara fisik, dalam beberapa hal kita bersama."
Editor: Nathania Riris Michico