Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sao Paulo Brasil Blackout Imbas Pohon Tumbang, Ratusan Penerbangan Dibatalkan
Advertisement . Scroll to see content

Hasil Uji Klinis Disebut Tak Konsisten, Sinovac Pastikan Kemanjuran Vaksin Covid

Selasa, 19 Januari 2021 - 06:37:00 WIB
Hasil Uji Klinis Disebut Tak Konsisten, Sinovac Pastikan Kemanjuran Vaksin Covid
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id – Perusahaan biofarmasi pembuat vaksin Covid asal China, Sinovac Biotech Ltd, menanggapi laporan terkait adanya pembacaan data yang tidak konsisten soal kemanjuran vaksin buatannya. Vaksin bikinan Sinovac yang dinamai CoronaVac itu memiliki efikasi (efektivitas) berbeda-beda dalam uji klinis di sejumlah negara.

Vaksin yang sudah diluncurkan di Indonesia dan Brasil itu disebut akan lebih efektif dalam mencegah infeksi virus corona jika diberikan setidaknya dua dosis dalam jangka waktu yang lebih lama. Sebelumnya, hampir 1.400 dari 13.000 orang terlibat dalam dalam uji klinis CoronaVac menerima dosisnya dalam tiga minggu.

Sementara sebagian besar sukarelawan dalam uji coba di Brasil mendapat suntikan kedua dalam dua minggu setelah suntikan yang pertama. Dalam tanggapan tertulis kepada Bloomberg, Sinovac mengatakan tingkat perlindungan pada sebagian kelompok hampir 20 persen lebih tinggi daripada 50,4 persen yang ramai disebutkan.

Pernyataan itu muncul setelah CoronaVac diketahui menunjukkan tingkat kemanjuran berbeda-beda di empat lokasi uji klinis. Hal itu memicu kekhawatiran apakah vaksin tersebut bakal efektif dalam membendung wabah Covid-19.

Seperti diketahui, tingkat kemanjuran vaksin corona setidaknya harus melewati 50 persen dalam mencegah gejala Covid-19. Angka itu menjadi ambang batas yang disepakati secara luas, seperti yang dipegang oleh regulator obat utama di seluruh dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sinovac mengklaim CoronaVac bisa lebih dari sekadar efektif dalam mencegah infeksi, meski sempat memunculkan kebingungan seputar keefektifannya itu. Sebut saja uji coba di Indonesia dan Turki yang memberikan tingkat kemanjuran mulai dari 65 persen hingga lebih dari 90 persen.

Sementara, uji klinis bagi pekerja medis dalam uji coba di Brasil menunjukkan tingkat kemanjuran yang lebih rendah. 

Dalam tanggapannya, Sinovac menegaskan, para peserta dalam uji klinis atau uji coba tahap III di Brasil ditujukan bagi pekerja medis yang merawat pasien Covid. Kelompok tersebut menghadapi paparan yang lebih tinggi terhadap patogen yang sangat menular.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut