Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Media Sosial yang Dilarang Digunakan Anak di Australia  
Advertisement . Scroll to see content

Hati-Hati, Pohon Berbahaya Ini Mengeluarkan Racun Seperti Bisa Kalajengking

Kamis, 17 September 2020 - 16:41:00 WIB
Hati-Hati, Pohon Berbahaya Ini Mengeluarkan Racun Seperti Bisa Kalajengking
Daun pohon gympie-gympie. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Rasa sakit yang ditimbulkan oleh sengatan pohon gympie-gympie bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Selain di Australia, pohon ini juga dijumpai di Indonesia.

Meski daun gympie-gympie ditutupi miang seperti jelatang lainnya, zat penyebab iritasi yang dikeluarkan pohon itu berbeda dengan tumbuhan jelatang lainnya. Salah satu profesor di Institut Biosains Molekuler Universitas Queensland, Irina Vetter mengatakan, tim peneliti menemukan kelas baru miniprotein neurotoksin—yang mereka namakan ‘gympietides’—pada gympie-gympie.

“Meskipun berasal dari tumbuhan, gympietides mirip dengan racun laba-laba dan siput kerucut dalam cara mereka melipat ke dalam struktur molekul 3D dan menargetkan reseptor rasa sakit yang sama. Ini bisa dibilang membuat pohon gympie-gympie menjadi tanaman yang benar-benar berbisa,” ucap Vetter.

Australia sudah terkenal dengan beragam jenis fauna berbisanya, termasuk ular, ubur-ubur kotak, gurita cincin biru, dan laba-laba jaring corong, meskipun kematian pada manusia akibat gigitan atau sengatan jarang terjadi.

Vetter mengatakan, rasa sakit jangka panjang yang ditimbulkan oleh gympie-gympie berasal dari gympietides, yang secara permanen mengubah susunan kimiawi dari neuron sensorik bagian tubuh yang terkena racun itu. Rasa sakit itu bukan karena miang atau rambut halus dari daunnya yang tersangkut di kulit manusia.

Para ilmuwan berharap penelitian mereka—yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Sciences Advances—pada akhirnya akan membantu menghasilkan pengobatan pereda nyeri yang lebih baik bagi orang-orang yang tersengat pohon itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut