Heboh, Gedung Putih Tampilkan Peta Seolah Taiwan Bukan Bagian China
BEIJING, iNews.id - Penasihat Kemanan Amerika Serikat (AS) John Bolton tak hanya membuat heboh soal catatan di kertas kuning bertulis '5.000 pasukan untuk Kolombia' yang tertangkap kamera jurnalis saat jumpa pers di Gedung Putih pada Senin (28/1/2019).
Satu lagi yang menjadi perhatian adalah penampakan peta yang ditampilkan saat jumpa pers Bolton dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Peta yang berada di belakang dua pejabat tersebut seolah-olah tak memasukkan Taiwan dalam wilayah China.
China menganggap masih Taiwan sebagai provinsinya yang memisahkan diri. Negara itu tengah memperjuangkan agar Taiwan bergabung kembali.
Posisi Taiwan yang beberapa kali tak dimasukkan ke wilayah China memicu kemarahan warganet di media sosial.
Saat itu Bolton dan Mnuchin sedang membahas sanksi terhadap perusahaan minyak Venezuela, PDVSA, pasca-percobaan kudeta oleh tokoh oposisi Juan Guaido yang didukung oleh AS.
Peta tersebut sontak menjadi pembicaraan warganet. Mereka menyoroti mengapa wilayah China, Rusia, serta negara lain yang mendukung kepemimpinan presiden Nicolas Maduro ditandai dengan warna merah.
Sebelumnya China mengancam perusahaan-perusahaan multinasional yang menyiratkan bahwa Taiwan terpisah dari negaranya melalui gambar peta.
Pada awal Januari, restoran cepat saji McDonald's meminta maaf atas iklan televisi yang memperlihatkan klip kartu identitas siswa berdurasi 2 detik yang mencantumkan Taiwan sebagai negara.
Tahun lalu, perusahaan retail pakaian AS, Gap, juga meminta maaf setelah membuat kaos yang menunjukkan peta China tanpa Taiwan. Perusahaan lain seperti jaringan hotel Marriott dan Ikea mengalami masalah serupa.
Editor: Anton Suhartono