Heboh Miliarder Ini Daftar Jadi Perdana Menteri Malaysia, Begini Komentar Nakal Netizen

KUALA LUMPUR, iNews.id - Netizen Malaysia heboh dengan posting-an miliarder Aliff Syukri di Instagram berisi form pendaftaran dirinya menjadi perdana menteri yang baru. Para penggemar pengusaha muda itu pun mendukungnya.

Seperti diketahui Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri pada Senin lalu. Raja Malaysia Sultan Abdullah akan memutuskan perdana menteri baru paling cepat Jumat (20/8/2021) setelah bertemu dengan para sultan negara bagian. Calon kuat adalah mantan Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, di samping Anwar Ibrahim sebagai pesaing terdekat.

Baca Juga

7.000 Petani Bentrok dengan Polisi di Kantor Pusat Uni Eropa, 1.000 Traktor Lumpuhkan Kota

Namun di tengah gejolak politik Aliff muncul menawarkan diri sebagai alternatif pemimpin. 

Posting-an pendiri D'Herbs itu pun mendapat banyak komentar netizen, dari yang serius sampai iseng.

Baca Juga

Ismail Sabri Yaakob Selangkah Lagi Jadi PM Malaysia yang Baru

Para penggemar menilai Aliff sebagai sosok yang tepat karena dia kebal terhadap berbagai kritikan.

“(Saya) Dato akan menjadi yang paling layak menjadi PM karena Dato kebal terhadap kritik," kata netizen, dalam komentarnya, seperti dilaporkan kembali World of Buzz.

Baca Juga

Ini Syarat Raja Malaysia kepada Kandidat Perdana Menteri Malaysia

Beberapa lainnya mengungkapkan rasa senang karena dia seorang entertainer sehingga bisa memberikan perubahan. 

“Dato sangat menghibur, saya mendukung Dato menjadi PM,” kata pengguna lain.

“(Saya) Bertanya-tanya bila Dato menjadi PM, perubahan seperti apa yang akan terjadi di Malaysia."

 Namun rencananya itu ditentang sang ibu yang ikut berkomentar di posting-an.

“Saya akan menjadi orang pertama yang menolak," kata sang ibu.

Ujung-ujungnya netizen mengungkap bahwa Aliff hanya berguyon dengan posting-an itu karena meragukan sang miliarder mau mengungkap data identitasnya kepada publik, seperti nomor kartu identitas.

Beberapa netizen lalu keluar berkomentar bahwa nomor identitasnya palsu karena diakhiri angka genap. Nomor identitas untuk laki-laki seharusnya diakhiri angka ganjil.

Editor: Anton Suhartono