Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Hina Somalia Negara Sampah, Menlu Ali Omar: Keliru, Penghinaan!
Advertisement . Scroll to see content

Heboh, Ratusan Pekerja Korea Selatan di AS Ditangkap atas Tuduhan Pelanggaran Imigrasi

Sabtu, 06 September 2025 - 09:41:00 WIB
Heboh, Ratusan Pekerja Korea Selatan di AS Ditangkap atas Tuduhan Pelanggaran Imigrasi
Petugas federal dan imigrasi Amerika Serikat menangkap 475 orang dalam penggerebekan di pabrik Hyundai, Georgia (Foto: NBC News)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Petugas federal dan imigrasi Amerika Serikat menangkap 475 orang dalam penggerebekan di pabrik Hyundai, Negara Bagian Georgia. Penggerebekan itu dilakukan menyusul penyelidikan soal tuduhan pelanggaran izin tinggal atau pratik ketenagakerjaan yang melanggar hukum.

Sebagian besar pekerja yang ditangkap dalam penggerebekan pada Kamis (4/9/2025) itu adalah warga Korea Selatan (Korsel).

"Berada secara ilegal di Amerika Serikat atau melanggar izin tinggal mereka di Amerika Serikat, bekerja secara ilegal," kata Steven Schrank, agen khusus yang bertanggung jawab untuk Keamanan Dalam Negeri (HSI) di Georgia, seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (6/9/2025).

Schrank menyebut ini adalah penangkapan untuk pelanggaran imigrasi terbesar dalam sejarah HSI dalam satu kali operasi.

Sejumlah agen HSI, Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE), serta badan federal lainnya ikut serta dalam penggeledahan di pabrik Hyundai, Kota Ellabell. Lokasi itu menjadi tempat perusahaan Hyundai dan LG Energy Solution membangun pabrik baterai, bersebelahan dengan fasilitas manufaktur kendaraan listrik.

Video yang viral di media sosial menunjukkan, para agen membawa ratusan pekerja di lokasi konstruksi.  Para petugas juga menginterogasi setiap pekerja, menanyakan status keimigrasian, memeriksa dokumen, dan mengecek latar belakang mereka.

"Ini bukan sekadar operasi imigrasi di mana para agen memasuki lokasi, mengumpulkan semua orang, dan menempatkan mereka di bus. Ini merupakan investigasi kriminal yang telah berlangsung selama beberapa bulan," kata Schranck.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut