Hiii, 22 Mumi Firaun Akan Diarak di Jalanan Mesir

KAIRO, iNews.id - Mumi 22 raja dan ratu Mesir kuno (Firaun) akan diarak di jalanan Kota Kairo, Mesir, Sabtu (3/4/2021). Sebanyak 18 mumi raja dan empat ratu dibawa berurutan, tertua lebih dulu, masing-masing menggunakan kendaraan yang dihias dengan gaya Mesir kuno.

Mereka akan dipindahkan dari tempat semula yakni di Museum Mesir untuk dipajang di Museum Nasional Peradaban Mesir, masih di Kota Kairo. 

Baca Juga

Jaksa Turki Tuntut Hukuman 2.430 Tahun Penjara untuk Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu

Profesor ilmu Mesir Universitas Amerika di Kairo Salima Ikram mengatakan, tempat peti sedikit ditinggikan untuk menjamin keawetan mumi.

"Kontrol suhu dan kelembaban akan lebih baik daripada di museum lama," kata Ikram, dikutip dari AFP.

Baca Juga

Arkeolog Ungkap Pabrik Bir Tertua Berusia 4.600 Tahun di Situs Purbakala Mesir

Sementara itu, selama parade, masing-masing kendaraan akan dilengkapi peredam kejut untuk menghindari kerusakan pada mumi selama perjalanan. Diperkirakan perjalanan kendaraan akan memakan waktu 40 menit.

Mumi tertua, Seqenenre Tao II, yang memerintah Mesir sekitar 1.600 tahun sebelum Yesus Kristus, akan berada di urutan pertama. Sementara Ramses IX, yang memerintah pada abad ke-12 SM, berada paling belakang.

Ramses II dan Ratu Hatshepsut, firaun perempuan paling kuat, juga masuk dalam rombongan parade mumi.

Rencananya parade dimulai pukul 18.00 waktu setempat dan berlangsung di bawah penjagaan ketat pasukan keamanan.

Parade juga akan dimeriahkan penampilan para artis Mesir dan disiarkan langsung stasiun televisi pemerintah.

Sebagian besar dari 22 mumi telah berbaring di Museum Mesir, terletak di Lapangan Tahrir pusat ibu kota, sejak awal 1900-an. Pada 1950-an, mereka ditempatkan saling berdampingan di sebuah ruangan kecil, tanpa disertai uraian penjelasan.

Di rumah baru, mereka akan dipajang sendiri-sendiri, masing-masing ditempatkan di samping peti. Beberapa mumi juga dibuatkan patung.

Sebanyak 22 mumi itu akan dipamerkan untuk masyarakat umum di Museum Nasional Peradaban Mesir selama 15 hari setelah parade.

Editor: Anton Suhartono