Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Chiki Fawzi Ajak Publik Aware soal Kondisi di Gaza: Ini Bisa Terjadi di Kita kalau Abai
Advertisement . Scroll to see content

Hubungan Makin Retak, Trump Mulai Muak dengan Netanyahu

Minggu, 11 Mei 2025 - 07:03:00 WIB
Hubungan Makin Retak, Trump Mulai Muak dengan Netanyahu
Hubungan Donald Trump dengan Benjamin Netanyahu dilaporkan semakin renggang (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Hubungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan semakin renggang. Salah satu alasannya, Netanyahu menolak seruan AS soal perang di Jalur Gaza.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, mengutip sumber pejabat AS, mengatakan Trump dan pemerintahannya sudah muak dengan Netanyahu yang selalu menolak untuk memenuhi keinginan atau rencana AS, khususunya terhadap Jalur Gaza.

Pejabat itu juga yakin, Israel menolak, bahkan menghalangi rencana Trump yang lebih luas terhadap Gaza, termasuk diusulkan sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Trump sebelumnya mengungkapkan ambisi untuk diakui dinominasikan sebagai penerima penghargaan bergengsi tersebut, yakni memediasi perdamaian antara Rusia-Ukraina serta perang di Timur Tengah.

Menjelang kunjungan Trump ke Timur Tengah pada pekan depan, AS juga telah mengintensifkan upaya untuk mewuudkan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan di Gaza.

Surat kabar tersebut melaporkan, saat ini berlangsung negosiasi di balik layar melalui perantara Qatar yang juga akan menjadi salah satu negara persinggahan Trump. 

AS berharap bahwa kemajuan bisa dicapai di bawah kepemimpinan Trump, bukan menggunakan cara Netanyahu.

Trump akan memulai lawatannya ke negara-negara Teluk pada 13 Mei, yakni Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Laporan Yedioth Ahronoth juga menyoroti serangkaian kebijakan AS baru-baru ini yang mengejutkan pejabat Israel.

Kebijakan itu termasuk keputusan AS untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata dengan kelompok Houthi Yaman. 

Pada Selasa, Oman mengumumkan telah berhasil menjadi penengah perjanjian gencatan senjata antara AS dan kelompok Houthi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut