HUT Ke-75 Partai Buruh, Momen Menghangatnya Hubungan China-Korea Utara

PYOYANG, iNews.id - Presiden China, Xi Jinping, mengirimkan ucapan selamat kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, untuk memperingati berdirinya partai berkuasa. Presiden Xi juga mengajak Kim memperat hubungan kedua negara.

Melalui saluran resmi, Presiden Xi mengatakan dia sangat senang dengan pencapaian Korea Utara dalam beberapa terakhir berhasil mengatasi tekanan dan embargo dari negara-negara asing.

Baca Juga

Bom Bunuh Diri Guncang Islamabad, Menhan Pakistan Tetapkan Status Perang

Orang nomor satu China itu juga menyampaikan harapannya kembali memperkuat hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Sebelumnya, hubungan kedua negara sempat mendingin terkait embargo senjata.

China mendukung Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Korut sebagai konsekuensi atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Baca Juga

Penampilan Tak Biasa Kim Jong-un Tinjau Penanganan Bencana Banjir

"Kami memiliki niat untuk berhasil mempertahankan, mengkonsolidasikan, dan mengembangkan hubungan China-Korea dan mendorong perkembangan sosialis kedua negara yang tahan lama dan stabil," demikian pernyataan Presiden Xi dikutip dari kantor berita Korut, KCNA, Sabtu (10/10/2020).

Presiden Xi dan Kim pernah lima kali bertemu dalam rentang 2018-2019, setelah pembicaraan denuklirasasi dengan Amerika Serikat gagal.

Baca Juga

Trump: Kim Jong-un Pernah Perlihatkan Jasad Tanpa Kepala Pamannya yang Dieksekusi Mati

Korea Utara menggelar parade militer memperingati ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh Korea pada Sabtu (10/10/2020). Parade tersebut menampilkan beberapa persenjataan terbaru Pyongyang termasuk rudal balistik jarak jauh yang pertama kali ditampilkan ke publik.

Korut sempat menutup perbatasan dengan China guna menekan penyebaran Covid-19. Langkah tersebut diklaim berhasil menekan masuknya virus dari wilayah China. Sedangkan kasus infeksi Covid-19 di Korut dilaporkan berasal dari pembelot yang melarikan diri dari Korea Selatan.

Menghangatnya hubungan dengan China diyakini akan menguntungkan Korea Utara yang sangat bergantung pada perdagagan dengan Beijing.

Editor: Arif Budiwinarto