Ilmuwan Internasional Kaget dengan Kekuatan Tsunami di Palu
Kemungkinan lain, tsunami tercipta secara tidak langsung. Guncangan keras saat gempa mungkin menyebabkan longsor bawah laut yang menciptakan gelombang. Kejadian seperti itu memang tidak biasa, di antaranya terjadi saat gempa 9,64 SR di Alaska pada 1964.
Patton mengatakan, kombinasi beberapa faktor mungkin menjadi pemicu terjadinya tsunami. Untuk itu, studi tentang dasar laut akan sangat penting untuk memahami misteri di balik terjadinya tsunami pada setiap gempa.
"Kami tidak akan tahu apa penyebabnya sampai itu selesai," katanya.
Tsunami juga bisa terjadi karena posisi Palu di ujung teluk yang sempit. Garis pantai dan kontur teluk membuat arah gelombang menjadi terfokus ke teluk, sehingga gelombang menjadi tinggi begitu mendekati pantai.
Efek semacam ini pernah terjadi sebelumnya seperti di Crescent City, California dan gempa Alaska 1964.
Ilmuwan dari University of Pittsburgh, Louis Comfort, mengatakan, Indonesia hanya mengandalkan seismograf, global positioning system (GPS), serta alat pengkurur pasang surut, untuk menentukan tsunami. Menurut perempuan yang pernah terlibat dalam mendatangkan sensor tsunami di Indonesia itu, kemampuan alat-alat tersebut sangat terbatas.