India Catat Rekor Lonjakan Kasus Corona, Taj Mahal Batal Dibuka

NEW DELHI, iNews.id - India batal membuka kembali Taj Mahal terkait lonjakan kasus virus corona. Sedianya tempat tujuan wisata favorit itu akan dibuka mulai Senin (6/7/2020).

Otoritas kesehatan mengonfirmasi rekor lonjakan harian tertinggi kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir, yakni hapir 25.000 orang dengan 613 korban meninggal.

Baca Juga

Sejarah Skandal Seks Andrew Cuomo saat Jadi Gubernur New York

Dengan demikian jumlah total kasus sudah menembus 673.000 penderita dengan 19.268 orang meninggal. Angka tersebut mendekati posisi Rusia yang berada di peringkat ketiga dunia dalam kasus infeksi.

Pemerintah Kota Agra, tempat Tak Mahal berdiri, menyatakan bangunan yang masuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia itu tetap ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga

India Berambisi Jadi Negara Pertama Produksi Vaksin Covid-19

"Taj Mahal, yang berada di yurisdiksi kantor polisi Taj Ganj, merupakan ‘zona kurungan'," demikian dokumen yang dirilis Hakim Distrik Agra, Prabhu N Singh, pada Minggu, seperti dikutip dari AFP, Senin (6/7/2020).

Zona kurungan merupakan tempat yang dikategorikan memiliki tingkat infeksi tinggi berdasarkan jumlah kasus, sehingga semua aktivitas harus dihentikan, kecuali layanan penting. Taj Mahal dan monumen-monumen utama Agra lainnya berada di daerah padat penduduk.

Baca Juga

Viral! Video Jenazah Korban Covid-19 Dibuang ke Lubang di India

Mouseleum marmer yang berada di selatan New Delhi itu ditutup sejak pertengahan Maret atau saat pemerintah menerapkan lockdown total untuk mencegah penyebaran virus corona.

Selain Taj Mahal, Monumen besar lainnya, seperti Benteng Agra dan Sikandra serta makam kaisar Mughal Akbar yang Agung, juga tutup.

Baca Juga

Badai Petir Hantam India, Taj Mahal Rusak

Editor: Anton Suhartono