JAKARTA, iNews.id – Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri RI, dinilai perlu membuat pernyataan resmi yang menyayangkan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof Hikmahanto Juwana, melihat ada alasan penting di balik hal tersebut.
“Karena cepat atau lambat Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan China,” kata Hikmahanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Kepala Staf Pertahanan Inggris: Peluang Konflik dengan Rusia Sangat Kecil
Pelosi akhirnya mengunjungi Taiwan dan tiba di pulau itu pada Selasa (2/8/2022) malam. Padahal, Presiden China Xi Jin Ping telah memberi peringatan kepada Presiden AS Joe Biden terkait kunjungan tersebut.
Menurut Hikmahanto, kunjungan Pelosi itu sudah dapat dipastikan akan memperuncing ketegangan antara China-AS. Situasi tersebut pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas keamanan kawasan.
China: Kami Mencoba Semaksimal Mungkin Satukan Taiwan dan Beijing dengan Damai, tapi....
“Indonesia menyayangkan kunjungan tersebut karena tiga alasan,” ujarnya.
Pertama, Amerika Serikat tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan dan terakhir di Eropa saat menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO. Hikmahanto mengatakan, provokasi tersebut memunculkan kekhawatiran Rusia hingga negara itu melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi Berpidato di Depan Parlemen Taiwan, Ini yang Dia Sampaikan
“Kedua, AS melakukan kebijakan luar negeri standar ganda,” kata akademikus yang juga rektor Universitas Jenderal Achmad Yani itu.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku