Indonesia, Malaysia, dan Singapura Kompak Desak Militer Bebaskan Tahanan Politik Myanmar
Senada, Malaysia juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat para pemimpin politik yang ditahan di Myanmar, termasuk Daw Aung San Suu Kyi, U Win Myint, dan rekan-rekan mereka. Pemerintah negeri jiran pun mendorong dialog antara pihak-pihak terkait.
“Kami tetap yakin bahwa resolusi terhadap kebuntuan politik di Myanmar adalah proses yang dipimpin dalam negeri,” kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein.
“Kami kuat dukungan untuk transisi demokrasi Myanmar, proses perdamaian dan pembangunan ekonomi inklusif tidak tergoyahkan. Namun, ini tidak bisa di mengorbankan kepentingan bersama semua orang di kawasan ASEAN,” ucapnya.
Dia mengatakan, tidak diragukan lagi bahwa Myanmar memiliki hak prerogatif atas politik dan masalah dalam negerinya. Namun, Malaysia berharap Myanmar juga memperhatikan kekhawatiran tersebut diangkat oleh negara anggota ASEAN secara konstruktif.
Menurut Hishammuddin, Malaysia akan mendukung setiap upaya untuk mendamaikan perbedaan di antara para pemimpin Myanmar demi menghindari dampak yang merugikan bagi rakyat dan negara bagian Myanmar.
Sementara Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, meminta militer Myanmar untuk membebaskan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi untuk memungkinkan negara itu bergerak maju. Dia beranggapan, penjatuhan sanksi terhadap Myanmar hanya akan merugikan rakyat daripada militer.
Editor: Ahmad Islamy Jamil